ni mbk, link untuk ownload materi biologi syaraf dan media flash nya. met dunlud aja
http://www.mediafire.com/?34gjm4s3rkbnsxs
berisi materi-materi biologi, fisika, kimia dan perkembangan ilmu pengetahuan masa kini
Minggu, 27 November 2011
Selasa, 11 Oktober 2011
kimia organik
bagi teman2 jurusan kimia atau di MIPA, ane coba share buku kimia organik, semoga bermanfaat, silahkan download di link berikut :
http://www.mediafire.com/file/6iesm8eb4jkvz55/ORGANIC%20CHEMISTRY%204th%20ed%20-%20Francis%20A.%20Carey.pdf
atau di sini :
http://www.mediafire.com/?6iesm8eb4jkvz55
http://www.mediafire.com/file/6iesm8eb4jkvz55/ORGANIC%20CHEMISTRY%204th%20ed%20-%20Francis%20A.%20Carey.pdf
atau di sini :
http://www.mediafire.com/?6iesm8eb4jkvz55
kumpulan artikel dan jurnal pendekatan inquiry
nih link buat download artikel dan jurnal tentang pendidikan dengan pendekatan inquiry, semoga bermanfaat
bagi teman2ku yang mau tesis
http://www.mediafire.com/?aoqqiltcvdd72q8
bagi teman2ku yang mau tesis
http://www.mediafire.com/?aoqqiltcvdd72q8
artikel untuk pendidikan karakter
bagi p. sochib dan teman2 semuanya, nih dia kumpulan jurnal dan artikel pendidikan karakter
http://www.mediafire.com/?l4kroft5vboy3yi
http://www.mediafire.com/file/l4kroft5vboy3yi/charakter.rar
bisa langsung di download
http://www.mediafire.com/?l4kroft5vboy3yi
http://www.mediafire.com/file/l4kroft5vboy3yi/charakter.rar
bisa langsung di download
Senin, 15 Agustus 2011
Fikih Puasa Praktis
bagi teman2 yang beragama islam dan pingin tahu lebih banyak tentang hukum-hukum puasa (ni wajib di ketahui lho kawan2) bisa di download di sini, ane buat untuk anda semua, semoga berguna buat menambah pengetahuan, iman dan ibadah kita pada Allah & penulis minta imbalannya pada yang maha kaya aja. nih link nya
http://www.mediafire.com/file/ewm9g7nza2zoyzw/Fikh_Puasa_Praktis.pdf
atau di sini
http://www.mediafire.com/?ewm9g7nza2zoyzw
semoga amal ibadah kita di terima oleh Allah. amienn
http://www.mediafire.com/file/ewm9g7nza2zoyzw/Fikh_Puasa_Praktis.pdf
atau di sini
http://www.mediafire.com/?ewm9g7nza2zoyzw
semoga amal ibadah kita di terima oleh Allah. amienn
Sabtu, 09 Juli 2011
education psycology
udah tau kan pastinya, buku yang satu nih dijadikan buku pegangan wajib bagi PT yang menyelenggarakan pendidikan, buku nih jelas aja jadi primadona, buku karangan Slavin sangat apik ane persembahkan untuk anda
chemestry McGraw-Hill
nih sobat-sobat yang di kimia atau di sains, ane persembahkan buku kimia Glencoe terbitan McGraw-Hill tentunya. file ini ane protect tapi bukan tujuan untuk di jual, sama sekali tidak, untuk paswordnya bisa bloger dapatkan di 08113503140, ane jamin gratisssss tanpa syarat apapun, ane up load tin emang buat anda heeee, ni preview-nya
chemestry McGraw-Hill
bagi teman2 yang ada di jurusan kimia maupun sains, nih ane khususkan buat antum, semoga bermanfaat, mohon maaf jika masih dalam ter proteck, antum bisa dapatkan passwordnya di 08113503140 gratis kok ane jamin tidak ada persyaratan apapun, bloger cuma perlu sms, dalam waktu 1 menit dah dapat tuh pass, ane berjuang demi kemajuan pendidikan di negeri kita
Rabu, 13 April 2011
plant physiologi
bagi teman2 yang bingung tentang materi fisiologi tumbuhan, bisa ambil nih buku, lengkap abiz and detail, dibahas secara lengkap dan interest. caplok dimari aja
http://www.mediafire.com/?vxmawwmovsxnmom
atau bisa juga dimari
http://www.ziddu.com/download/14151849/PlantPhysiology.pdf.html
jika punya request tentang buku, bisa kirim pesan ae yowww, insya Allah ane uploadkan, demi kemajuan pendidikan di Indonesia. ciehhhh sokkkk idealis heeeeeeeeeeee
http://www.mediafire.com/?vxmawwmovsxnmom
atau bisa juga dimari
http://www.ziddu.com/download/14151849/PlantPhysiology.pdf.html
jika punya request tentang buku, bisa kirim pesan ae yowww, insya Allah ane uploadkan, demi kemajuan pendidikan di Indonesia. ciehhhh sokkkk idealis heeeeeeeeeeee
Pengembangan Bahan Pembelajaran (PBP)
bagi teman-teman yang mau tau apa itu PBP atw pengembangan bahan pembelajaran, nih bisa ambil, nih dari guru besar ilmu pendidikan UNESA Prof. Dr. Moh Nur
http://www.mediafire.com/?off1ls177zfg9xx
atau di
http://www.ziddu.com/download/14151749/ProfNur.rar.html
http://www.mediafire.com/?off1ls177zfg9xx
atau di
http://www.ziddu.com/download/14151749/ProfNur.rar.html
Minggu, 03 April 2011
taksonomi bloom
teman teman yang butuh taksonomi bloom bisa di ambil dimari
http://www.ziddu.com/download/14442470/bloomsRevicedTaxonomy.ppt.html
http://www.ziddu.com/download/14442470/bloomsRevicedTaxonomy.ppt.html
pengembangan bahan pembelajaran
ni file khusus buat P. SOCHIB berisi pembelajaran berdasarkan masalah dan strategi pembelajaran sudah full langsung print dan lengkap dengan cover pak
http://www.ziddu.com/download/14442460/paksochib.rar.html
http://www.ziddu.com/download/14442460/paksochib.rar.html
assessment & penilaian
ni file buat mbk. puja di download disini mbk
http://www.ziddu.com/download/14442451/assessmentevaluasi.rar.html
http://www.ziddu.com/download/14442451/assessmentevaluasi.rar.html
Minggu, 20 Maret 2011
Pengembangan Bahan Pembelajaran
Ni file khusus buat P.Sochib ni bisa langsung di download di sini pak
http://www.ziddu.com/download/14260093/PengembanganBahanPembelajaranPBP.rar.html
http://www.ziddu.com/download/14260093/PengembanganBahanPembelajaranPBP.rar.html
Senin, 14 Maret 2011
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN KONSEP PEMIMPIN MASA DEPAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN KONSEP PEMIMPIN MASA DEPAN
menjadi seorang pemimpin kudu punya ilmunya bang..... nih buat dipelajari,,, ane iseng buku2 buku n nulis ini
http://www.ziddu.com/download/14177993/KONSEPPEMIMPINMASADEPAN.pdf.html
menjadi seorang pemimpin kudu punya ilmunya bang..... nih buat dipelajari,,, ane iseng buku2 buku n nulis ini
http://www.ziddu.com/download/14177993/KONSEPPEMIMPINMASADEPAN.pdf.html
profesi keguruan
sangat di sayangkan dengan SDA sebesar Indonesia, kita masih merupakan negara yang belum bisa maju dan bisa memanfaatkan SDA kita dengan baik... kenapa?????itu merupakan pertanyaan lawas..... jawabannya adalah SDM kita yang kurung mumpuni heeeeeeee hal perlu kita benahi pertama kali adalah pendidikan sebagai pilar utama kemajuan, yang harus kita utamakan adalah profesionalisme guru, mau tau apaan ituh... nih ambil
http://www.ziddu.com/download/14177928/PROFESIKEGURUAN.pdf.html
http://www.ziddu.com/download/14177928/PROFESIKEGURUAN.pdf.html
Sukses dalam Belajar
Sukses dalam Belajar
1. Faktor yang Mempengaruhi Kesuksesan dalam Belajar
1.1. Lingkungan Sekitar
1.2. Sarana Belajar
1.3. Cara Belajar
dan banyak lagi, nih baca sendiri caranya, dan buat adik2ku yang masih sekolah teruzzzz semangat
http://www.ziddu.com/download/14177893/Sukses_dalam_Belajar.pdf.html
1. Faktor yang Mempengaruhi Kesuksesan dalam Belajar
1.1. Lingkungan Sekitar
1.2. Sarana Belajar
1.3. Cara Belajar
dan banyak lagi, nih baca sendiri caranya, dan buat adik2ku yang masih sekolah teruzzzz semangat
http://www.ziddu.com/download/14177893/Sukses_dalam_Belajar.pdf.html
proposal penelitian
bingung masalah buat proposal penelitian.... nih ambil, tapi ingat lho doain ane ya semoga tetap sehattttt dan bisa terus memberikan sumbangsih ilmu bagi bangsa amiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin. nih link nya
http://www.ziddu.com/download/14177785/PROPOSALPENELITIANkti.pdf.html
http://www.ziddu.com/download/14177785/PROPOSALPENELITIANkti.pdf.html
pendidikan inklusif
bagi temn2 yang butuh tentang pendidikan inklusif nih link nya
http://www.ziddu.com/download/14177751/pendidikaninkluisif.pdf.html
http://www.ziddu.com/download/14177751/pendidikaninkluisif.pdf.html
jangan minum sambil berdiri??????
teman2 penasaran kan???? kenapa Nabi kita Muhammad SAW melarang kita minum sambil berdiri, nih untuk memperkuat iman kita, hadist nabi tsbt udah dibuktikan oleh ilmu pengetahuan,, ambil nihhh
http://www.ziddu.com/download/14177691/Bahayaminumairputihsambilberdiri.docx.html
http://www.ziddu.com/download/14177691/Bahayaminumairputihsambilberdiri.docx.html
jangan minum sambil berdiri??????
teman2 penasaran kan???? kenapa Nabi kita Muhammad SAW melarang kita minum sambil berdiri, nih untuk memperkuat iman kita, hadist nabi tsbt udah dibuktikan oleh ilmu pengetahuan,, ambil nihhh
http://www.ziddu.com/download/14177691/Bahayaminumairputihsambilberdiri.docx.html
http://www.ziddu.com/download/14177691/Bahayaminumairputihsambilberdiri.docx.html
Sabtu, 12 Maret 2011
ni buat AC com
maaf shabat2 bloger pendidikan, ni program hanya untuk guru ane Bpk. Halili, S.Pd., M.M.Pd., rar ni ane pakai password, dan buat pak halili trimakash atas ilmunya, ni program udah lengkap sesuai request, buat teman2 di AC COM sukses selalu
http://www.ziddu.com/download/14177125/accom.rar.html
http://www.ziddu.com/download/14177125/accom.rar.html
buat yang materi Biologi nih link nya
http://www.mediafire.com/?vxmawwmovsxnmom
http://www.mediafire.com/?vxmawwmovsxnmom
http://www.mediafire.com/file/vxmawwmovsxnmom/Plant%20Physiology%20.pdf
atau di
http://www.ziddu.com/download/14151849/PlantPhysiology.pdf.html
http://www.mediafire.com/?vxmawwmovsxnmom
http://www.mediafire.com/?vxmawwmovsxnmom
http://www.mediafire.com/file/vxmawwmovsxnmom/Plant%20Physiology%20.pdf
atau di
http://www.ziddu.com/download/14151849/PlantPhysiology.pdf.html
taxonomy bloom
bagi teman2 PASCASARJANA UNESA nih link buat download materi kuliah Prof. Dr. Moh. Nur
http://www.mediafire.com/?off1ls177zfg9xx
atau di link berikut
http://www.ziddu.com/download/14151749/ProfNur.rar.html
http://www.mediafire.com/?off1ls177zfg9xx
atau di link berikut
http://www.ziddu.com/download/14151749/ProfNur.rar.html
Kamis, 10 Maret 2011
Research Article Apoptotic Cell Death and Inhibition ofWnt/β-Catenin Signaling Pathway in Human Colon Cancer Cells by an Active Fraction (HS7) fromTaiwanofungus camphoratus
1. Introduction
As the diet and life styles of the industrialized Western
countries are adopted globally, the incidence of colorectal
cancer (CRC) is increasing worldwide [1]. It becomes
a second most common cancer and the third leading
cause of cancer death in Taiwan. Fifty percent of patients
diagnosed with CRC will eventually die from the disease,
and less than 10% of patients with metastatic CRC survived
more than 5 years [2]. Lots of studies have been carried
on to search for effective therapeutics targeting on the
molecular pathogenesis of CRC. Nowadays, several effective
chemotherapeutics and molecular targeting agents, such
as bevacizumab and cetuximab, which target VEGFR and
EGFR, respectively, had been introduced into current colon
cancer therapy. However, most of the advanced patients
encountered inevitable relapse. Searching for new therapeutics
targeting on other molecular pathway to improve the
clinical outcome is urgently needed.
The Wnt/β-catenin signaling pathway plays an important
role in both embryogenesis and tumorigenesis. Most
sporadic colorectal cancer (CRC) and familial adenomatous
polyposis (FAP) have mutated adenomatous polyposis coli
(APC) gene. Normal APC protein could downregulate the
Wnt signaling pathway through its binding to β-catenin and
Axin, but most mutated APC proteins in colorectal tumors
fail to inhibit Wnt signaling, leading to the overproliferation
of tumor cells [3]. Recent researches have implicated that
the aberrant Wnt/β-catenin signaling pathway plays an
important role in several common cancers including liver
http://www.ziddu.com/download/14122935/750230.pdf.html
As the diet and life styles of the industrialized Western
countries are adopted globally, the incidence of colorectal
cancer (CRC) is increasing worldwide [1]. It becomes
a second most common cancer and the third leading
cause of cancer death in Taiwan. Fifty percent of patients
diagnosed with CRC will eventually die from the disease,
and less than 10% of patients with metastatic CRC survived
more than 5 years [2]. Lots of studies have been carried
on to search for effective therapeutics targeting on the
molecular pathogenesis of CRC. Nowadays, several effective
chemotherapeutics and molecular targeting agents, such
as bevacizumab and cetuximab, which target VEGFR and
EGFR, respectively, had been introduced into current colon
cancer therapy. However, most of the advanced patients
encountered inevitable relapse. Searching for new therapeutics
targeting on other molecular pathway to improve the
clinical outcome is urgently needed.
The Wnt/β-catenin signaling pathway plays an important
role in both embryogenesis and tumorigenesis. Most
sporadic colorectal cancer (CRC) and familial adenomatous
polyposis (FAP) have mutated adenomatous polyposis coli
(APC) gene. Normal APC protein could downregulate the
Wnt signaling pathway through its binding to β-catenin and
Axin, but most mutated APC proteins in colorectal tumors
fail to inhibit Wnt signaling, leading to the overproliferation
of tumor cells [3]. Recent researches have implicated that
the aberrant Wnt/β-catenin signaling pathway plays an
important role in several common cancers including liver
http://www.ziddu.com/download/14122935/750230.pdf.html
Senin, 28 Februari 2011
pengembangan model pembelajaran
PENDEKATAN KONTEKSTUAL
A. Latar belakang
Ada kecendrungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan memgetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi menggingat jangka pendek tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang
Pendekatan kontektual(Contextual Teaching and Learning /CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlansung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil
Dalam kelas kontektual, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Maksudnya, guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa). Sesuatu yang baru datang dari menemukan sendiri bukan dari apa kata guru.Begitulah peran guru di kelas yang dikelola dengan pendekatan kontekstual
B. Pemikiran tentang belajar
Pendekatan kontekstual mendasarkan diri pada kecendrungan pemikiran tentang belajar sebagai berikut.
1. Proses belajar
Belajar tidak hanya sekedar menghafal. Siswa harus mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri
Anak belajar dari mengalami. Anak mencatat sendiri pola-pola bermakna dari pengetahuan baru, dan bukan diberi begitu saja oleh guru
Para ahli sepakat bahwa pengetahuan yang dimiliki sesorang itu terorganisasi dan mencerminkan pemahaman yang mendalam tentang sesuatu persoalan
Pengetahuan tidak dapat dipisah-pisahkan menjadi fakta-fakta atau proposisi yang terpisak, tetapi mencerminkan keterampilan yang dapat diterapkan.
Manusia mempunyai tingkatan yang berbeda dalam menyikapi situasi baru.
Siswa perlu dibiasakan memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi didrinya, dan bergelut dengan ide-ide
Proses belajar dapat mengubah struktur otak. Perubahan struktur otak itu berjalan terus seiring dengan perkembangan organisasi pengetahuan dan keterampilan sesorang.
2. Transfer Belajar
Siswa belajar dari mengalami sendiri, bukan dari pemberian orang lain
Keterampilan dan pengetahuan itu diperluas dari konteks yang terbatas (sedikit demi sedikit)
Penting bagi siswa tahu untuk apa dia belajar dan bagaimana ia menggunakan pengetahuan dan keterampilan itu
3. Siswa sebagai Pembelajar
Manusia mempunyai kecenderungan untuk belajar dalam bidang tertentu, dan seorang anak mempunyai kecenderungan untuk belajar dengan cepat hal-hal baru
Strategi belajar itu penting. Anak dengan mudah mempelajari sesuatu yang baru. Akan tetapi, untuk hal-hal yang sulit, strategi belajar amat penting
Peran orang dewasa (guru) membantu menghubungkan antara yang baru dan yang sudah diketahui.
Tugas guru memfasilitasi agar informasi baru bermakna, memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan menerapkan ide mereka sendiri, dan menyadarkan siswa untuk menerapkan strategi mereka sendiri.
4. Pentingnya lingkungan Belajar
Belajar efektif itu dimulai dari lingkungan belajar yang berpusat pada siswa. Dari guru akting di depan kelas, siswa menonton ke siswa akting bekerja dan berkarya, guru mengarahkan.
Pengajaran harus berpusat pada bagaimana cara siswa menggunakan pengetahuan baru mereka.Strategi belajar lebih dipentingkan dibandingkan hasilnya
Umpan balik amat penting bagi siswa, yang berasal dari proses penilaian yang benar
Menumbuhkan komunitas belajar dalam bentuk kerja kelompok itu penting.
C. Hakekat Pembelajaran Kontekstual
Pembelajarn kontekstual (Contextual Teaching and learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni: konstruktivisme (Constructivism), bertanya (Questioning), menemukan ( Inquiri), masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan (Modeling), dan penilaian sebenarnya (Authentic Assessment)
D.Pengertaian CTL
1. Merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan/ keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan /konteks ke permasalahan/ konteks lainnya.
2. Merupakan konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong pebelajar membuat hubungan antara materi yang diajarkannya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat
E. Perbedaan Pendekatan Kontekstual Dengan Pendekatan Tradisional
NO.
CTL
TRADISONAL
2.
Pemilihan informasi berdasarkan kebutuh-an siswa
Pemilihan informasi di-tentukan oleh guru
1.
Menyandarkan pada makna)
3.
Siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran
Siswa secara pasif menerima informasi
4.
Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata/-masalah yang disi-mulasikan
Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis
5.
Selalu mengkaitkan informasi dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa
Memberikan tumpukan informasi kepada siswa sampai saatnya diperlukan
6.
Cenderung mengintegrasikan beberapa bidang
Cenderung terfokus pada satu bidang (disiplin) tertentu
7.
Siswa menggunakan waktu belajarnya untuk menemukan, menggali, berdiskusi, berpikir kritis, atau mengerjakan proyek dan pemecahan masalah (melalui kerja kelompok)
Waktu belajar siswa se-bagian besar dipergu-nakan untuk mengerja-kan buku tugas, men-dengar ceramah, dan mengisi latihan yang membosankan (melalui kerja individual)
8.
Perilaku dibangun atas kesadaran diri
Perilaku dibangun atas kebiasaan
9.
Keterampilan dikem-bangkan atas dasar pemahaman
Keterampilan dikem-bangkan atas dasar latihan
10.
Hadiah dari perilaku baik adalah kepuasan diri
Hadiah dari perilaku baik adalah pujian atau nilai (angka) rapor
11.
Siswa tidak melakukan hal yang buruk karena sadar hal tsb keliru dan merugikan
Siswa tidak melakukan sesuatu yang buruk karena takut akan hukuman
12.
Perilaku baik berdasar-kan motivasi intrinsik
Perilaku baik berdasar-kan motivasi ekstrinsik
13.
Pembelajaran terjadi di berbagai tempat, konteks dan setting
Pembelajaran hanya terjadi dalam kelas
14.
Hasil belajar diukur melalui penerapan penilaian autentik.
Hasil belajar diukur melalui kegiatan akademik dalam bentuk tes/ujian/ulangan.
BAB 2
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS
CTL dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan kelas yang bagaimanapun keadaannya. Pendekatan CTL dalam kelas cukup mudah. Secara garis besar, langkahnya sebagai berikut ini.
1. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya
2. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik
3. kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya
4. Ciptakan masyarakat belajar
5. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran
6. Lakukan refleksi di akhir pertemuan
7. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara
A. Tujuh Komponen CTL
1. KONSTRUKTIVISME
Membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru berdasar pada pengetahuan awal
Pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan
2. INQUIRY
Proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman
Siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis
3. QUESTIONING (BERTANYA)
Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa
Bagi siswa yang merupakan bagian penting dalam pembelajaran yang berbasis inquiry
4. LEARNING COMMUNITY (MASYARAKAT BELAJAR)
Sekelompok orang yang terikat dalam kegiatan belajar
Bekerjasama dengan orang lain lebih baik daripada belajar sendiri
Tukar pengalaman
Berbagi ide
5. MODELING (PEMODELAN)
Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir, bekerja dan belajar
Mengerjakan apa yang guru inginkan agar siswa mengerjakannya
6. REFLECTION ( REFLEKSI)
Cara berpikir tentang apa yang telah kita pelajari
Mencatat apa yang telah dipelajari
Membuat jurnal, karya seni, diskusi kelompok
7. AUTHENTIC ASSESSMENT (PENILAIAN YANG SEBENARNYA)
Mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa
Penilaian produk (kinerja)
Tugas-tugas yang relevan dan kontekstual
B. Karakteristik Pembelajaran CTL
Kerjasama
Saling menunjang
Menyenangkan, tidak membosankan
Belajar dengan bergairah
Pembelajaran terintegrasi
Menggunakan berbagai sumber
Siswa aktif
Sharing dengan teman
Siswa kritis guru kreatif
Dinding dan lorong-lorong penuh dengan hasil kerja siswa, peta-peta, gambar, artikel, humor dan lain-lain
Laporan kepada orang tua bukan hanya rapor tetapi hasil karya siswa, laporan hasil pratikum, karangan siswa dan lain-lain
BAB 3
MENYUSUN RENCANA PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL
Dalam pembelajaran kontekstual, program pembelajaran lebih merupakan rencana kegiatan kelas yang dirancang guru, yang berisi skenario tahap demi tahap tentang apa yang akan dilakukan bersama siswanya sehubungan dengan topik yang akan dipelajarinya. Dalam program tercermin tujuan pembelajaran, media untuk mencapai tujuan tersebut, materi pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan authentic assessmennya.
Dalam konteks itu, program yang dirancang guru benar-benar rencana pribadi tentang apa yang akan dikerjakannya bersama siswanya.
Secara umum tidak ada perbedaan mendasar format antara program pembelajaran konvensional dengan program pembelajaran kontekstual. Sekali lagi, yang membedakannya hanya pada penekanannya. Program pembelajaran konvensional lebih menekankan pada deskripsi tujuan yang akan dicapai (jelas dan operasional), sedangkan program untuk pembelajaran kontekstual lebih menekankan pada skenario pembelajarannya.
Atas dasar itu, saran pokok dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berbasis kontekstual adalah sebagai berikut.
1. Nyatakan kegiatan pertama pembelajarannya, yaitu sebuah pernyataan kegiatan siswa yang merupakan gabungan antara Standara Kompetensi, Kompetensi dasar, Materi Pokok dan Pencapaian Hasil Belajar
2. Nyatakan tujuan umum pembelajarannya
3. Rincilah media untuk mendukung kegiatan itu
4. Buatlah skenario tahap demi tahap kegiatan siswa
5. Nyatakan authentic assessmentnya, yaitu dengan data apa siswa dapat diamati partisipasinya dalam pembelajaran.
ni link nya gan
http://www.ziddu.com/download/13987516/PENGEMMODELPEMBELYGEFEKTIF-SMP.pdf.html
A. Latar belakang
Ada kecendrungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan memgetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi menggingat jangka pendek tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang
Pendekatan kontektual(Contextual Teaching and Learning /CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlansung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil
Dalam kelas kontektual, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Maksudnya, guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa). Sesuatu yang baru datang dari menemukan sendiri bukan dari apa kata guru.Begitulah peran guru di kelas yang dikelola dengan pendekatan kontekstual
B. Pemikiran tentang belajar
Pendekatan kontekstual mendasarkan diri pada kecendrungan pemikiran tentang belajar sebagai berikut.
1. Proses belajar
Belajar tidak hanya sekedar menghafal. Siswa harus mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri
Anak belajar dari mengalami. Anak mencatat sendiri pola-pola bermakna dari pengetahuan baru, dan bukan diberi begitu saja oleh guru
Para ahli sepakat bahwa pengetahuan yang dimiliki sesorang itu terorganisasi dan mencerminkan pemahaman yang mendalam tentang sesuatu persoalan
Pengetahuan tidak dapat dipisah-pisahkan menjadi fakta-fakta atau proposisi yang terpisak, tetapi mencerminkan keterampilan yang dapat diterapkan.
Manusia mempunyai tingkatan yang berbeda dalam menyikapi situasi baru.
Siswa perlu dibiasakan memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi didrinya, dan bergelut dengan ide-ide
Proses belajar dapat mengubah struktur otak. Perubahan struktur otak itu berjalan terus seiring dengan perkembangan organisasi pengetahuan dan keterampilan sesorang.
2. Transfer Belajar
Siswa belajar dari mengalami sendiri, bukan dari pemberian orang lain
Keterampilan dan pengetahuan itu diperluas dari konteks yang terbatas (sedikit demi sedikit)
Penting bagi siswa tahu untuk apa dia belajar dan bagaimana ia menggunakan pengetahuan dan keterampilan itu
3. Siswa sebagai Pembelajar
Manusia mempunyai kecenderungan untuk belajar dalam bidang tertentu, dan seorang anak mempunyai kecenderungan untuk belajar dengan cepat hal-hal baru
Strategi belajar itu penting. Anak dengan mudah mempelajari sesuatu yang baru. Akan tetapi, untuk hal-hal yang sulit, strategi belajar amat penting
Peran orang dewasa (guru) membantu menghubungkan antara yang baru dan yang sudah diketahui.
Tugas guru memfasilitasi agar informasi baru bermakna, memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan menerapkan ide mereka sendiri, dan menyadarkan siswa untuk menerapkan strategi mereka sendiri.
4. Pentingnya lingkungan Belajar
Belajar efektif itu dimulai dari lingkungan belajar yang berpusat pada siswa. Dari guru akting di depan kelas, siswa menonton ke siswa akting bekerja dan berkarya, guru mengarahkan.
Pengajaran harus berpusat pada bagaimana cara siswa menggunakan pengetahuan baru mereka.Strategi belajar lebih dipentingkan dibandingkan hasilnya
Umpan balik amat penting bagi siswa, yang berasal dari proses penilaian yang benar
Menumbuhkan komunitas belajar dalam bentuk kerja kelompok itu penting.
C. Hakekat Pembelajaran Kontekstual
Pembelajarn kontekstual (Contextual Teaching and learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni: konstruktivisme (Constructivism), bertanya (Questioning), menemukan ( Inquiri), masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan (Modeling), dan penilaian sebenarnya (Authentic Assessment)
D.Pengertaian CTL
1. Merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan/ keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan /konteks ke permasalahan/ konteks lainnya.
2. Merupakan konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong pebelajar membuat hubungan antara materi yang diajarkannya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat
E. Perbedaan Pendekatan Kontekstual Dengan Pendekatan Tradisional
NO.
CTL
TRADISONAL
2.
Pemilihan informasi berdasarkan kebutuh-an siswa
Pemilihan informasi di-tentukan oleh guru
1.
Menyandarkan pada makna)
3.
Siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran
Siswa secara pasif menerima informasi
4.
Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata/-masalah yang disi-mulasikan
Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis
5.
Selalu mengkaitkan informasi dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa
Memberikan tumpukan informasi kepada siswa sampai saatnya diperlukan
6.
Cenderung mengintegrasikan beberapa bidang
Cenderung terfokus pada satu bidang (disiplin) tertentu
7.
Siswa menggunakan waktu belajarnya untuk menemukan, menggali, berdiskusi, berpikir kritis, atau mengerjakan proyek dan pemecahan masalah (melalui kerja kelompok)
Waktu belajar siswa se-bagian besar dipergu-nakan untuk mengerja-kan buku tugas, men-dengar ceramah, dan mengisi latihan yang membosankan (melalui kerja individual)
8.
Perilaku dibangun atas kesadaran diri
Perilaku dibangun atas kebiasaan
9.
Keterampilan dikem-bangkan atas dasar pemahaman
Keterampilan dikem-bangkan atas dasar latihan
10.
Hadiah dari perilaku baik adalah kepuasan diri
Hadiah dari perilaku baik adalah pujian atau nilai (angka) rapor
11.
Siswa tidak melakukan hal yang buruk karena sadar hal tsb keliru dan merugikan
Siswa tidak melakukan sesuatu yang buruk karena takut akan hukuman
12.
Perilaku baik berdasar-kan motivasi intrinsik
Perilaku baik berdasar-kan motivasi ekstrinsik
13.
Pembelajaran terjadi di berbagai tempat, konteks dan setting
Pembelajaran hanya terjadi dalam kelas
14.
Hasil belajar diukur melalui penerapan penilaian autentik.
Hasil belajar diukur melalui kegiatan akademik dalam bentuk tes/ujian/ulangan.
BAB 2
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS
CTL dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan kelas yang bagaimanapun keadaannya. Pendekatan CTL dalam kelas cukup mudah. Secara garis besar, langkahnya sebagai berikut ini.
1. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya
2. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik
3. kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya
4. Ciptakan masyarakat belajar
5. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran
6. Lakukan refleksi di akhir pertemuan
7. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara
A. Tujuh Komponen CTL
1. KONSTRUKTIVISME
Membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru berdasar pada pengetahuan awal
Pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan
2. INQUIRY
Proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman
Siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis
3. QUESTIONING (BERTANYA)
Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa
Bagi siswa yang merupakan bagian penting dalam pembelajaran yang berbasis inquiry
4. LEARNING COMMUNITY (MASYARAKAT BELAJAR)
Sekelompok orang yang terikat dalam kegiatan belajar
Bekerjasama dengan orang lain lebih baik daripada belajar sendiri
Tukar pengalaman
Berbagi ide
5. MODELING (PEMODELAN)
Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir, bekerja dan belajar
Mengerjakan apa yang guru inginkan agar siswa mengerjakannya
6. REFLECTION ( REFLEKSI)
Cara berpikir tentang apa yang telah kita pelajari
Mencatat apa yang telah dipelajari
Membuat jurnal, karya seni, diskusi kelompok
7. AUTHENTIC ASSESSMENT (PENILAIAN YANG SEBENARNYA)
Mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa
Penilaian produk (kinerja)
Tugas-tugas yang relevan dan kontekstual
B. Karakteristik Pembelajaran CTL
Kerjasama
Saling menunjang
Menyenangkan, tidak membosankan
Belajar dengan bergairah
Pembelajaran terintegrasi
Menggunakan berbagai sumber
Siswa aktif
Sharing dengan teman
Siswa kritis guru kreatif
Dinding dan lorong-lorong penuh dengan hasil kerja siswa, peta-peta, gambar, artikel, humor dan lain-lain
Laporan kepada orang tua bukan hanya rapor tetapi hasil karya siswa, laporan hasil pratikum, karangan siswa dan lain-lain
BAB 3
MENYUSUN RENCANA PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL
Dalam pembelajaran kontekstual, program pembelajaran lebih merupakan rencana kegiatan kelas yang dirancang guru, yang berisi skenario tahap demi tahap tentang apa yang akan dilakukan bersama siswanya sehubungan dengan topik yang akan dipelajarinya. Dalam program tercermin tujuan pembelajaran, media untuk mencapai tujuan tersebut, materi pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan authentic assessmennya.
Dalam konteks itu, program yang dirancang guru benar-benar rencana pribadi tentang apa yang akan dikerjakannya bersama siswanya.
Secara umum tidak ada perbedaan mendasar format antara program pembelajaran konvensional dengan program pembelajaran kontekstual. Sekali lagi, yang membedakannya hanya pada penekanannya. Program pembelajaran konvensional lebih menekankan pada deskripsi tujuan yang akan dicapai (jelas dan operasional), sedangkan program untuk pembelajaran kontekstual lebih menekankan pada skenario pembelajarannya.
Atas dasar itu, saran pokok dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berbasis kontekstual adalah sebagai berikut.
1. Nyatakan kegiatan pertama pembelajarannya, yaitu sebuah pernyataan kegiatan siswa yang merupakan gabungan antara Standara Kompetensi, Kompetensi dasar, Materi Pokok dan Pencapaian Hasil Belajar
2. Nyatakan tujuan umum pembelajarannya
3. Rincilah media untuk mendukung kegiatan itu
4. Buatlah skenario tahap demi tahap kegiatan siswa
5. Nyatakan authentic assessmentnya, yaitu dengan data apa siswa dapat diamati partisipasinya dalam pembelajaran.
ni link nya gan
http://www.ziddu.com/download/13987516/PENGEMMODELPEMBELYGEFEKTIF-SMP.pdf.html
Prinsip-prinsip Penelitian tindakan kelas
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(CLASSROOM ACTION RESEARCH)
A. PENGERTIAN
Belakangan ini Penelitian Tindakan Kelas (PTK) semakin menjadi trend untuk dilakukan oleh para profesional sebagai upaya pemecahan masalah dan peningkatan mutu di berbagai bidang. Awal mulanya, PTK, ditujukan untuk mencari solusi terhadap masalah sosial (pengangguran, kenakalan remaja, dan lain-lain) yang berkembang di masyarakat pada saat itu. PTK dilakukan dengan diawali oleh suatu kajian terhadap masalah tersebut secara sistematis. Hal kajian ini kemudian dijadikan dasar untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam proses pelaksanaan rencana yang telah disusun, kemudian dilakukan suatu observasi dan evaluasi yang dipakai sebagai masukan untuk melakukan refleksi atas apa yang terjadi pada tahap pelaksanaan. Hasil dari proses refeksi ini kemudian melandasi upaya perbaikan dan peryempurnaan rencana tindakan berikutnya. Tahapan-tahapan di atas dilakukan berulang-ulang dan berkesinambungan sampai suatu kualitas keberhasilan tertentu dapat tercapai.
Dalam bidang pendidikan, khususnya kegiatan pembelajaran, PTK berkembang sebagai suatu penelitian terapan. PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahap-tahap PTK, guru dapat menemukan solusi dari masalah yang timbul di kelasnya sendiri, bukan kelas orang lain, dengan menerapkan berbagai ragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif. Selain itu sebagai penelitian terapan, disamping guru melaksanakan tugas utamanya mengajar di kelas, tidak perlu harus meninggalkan siswanya. Jadi PTK merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan. Dengan melaksanakan PTK, guru mempunyai peran ganda : praktisi dan peneliti.
Classroom action research (CAR) adalah action research yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Action research pada hakikatnya merupakan rangkaian “riset-tindakan-riset-tindakan- …”, yang dilakukan secara siklik, dalam rangka memecahkan masalah, sampai masalah itu terpecahkan. Ada beberapa jenis action research, dua di antaranya adalah individual action research dan collaborative action research (CAR). Jadi CAR bisa berarti dua hal, yaitu classroom action research dan collaborative action research; dua-duanya merujuk pada hal yang sama.
Action research termasuk penelitian kualitatif walaupun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif. Action research berbeda dengan penelitian formal, yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan membangun teori yang bersifat umum (general). Action research lebih bertujuan untuk memperbaiki kinerja, sifatnya kontekstual dan hasilnya tidak untuk digeneralisasi. Namun demikian hasil action research dapat saja diterapkan oleh orang lain yang mempunyai latar yang mirip dengan yang dimliki peneliti.
Perbedaan antara penelitian formal dengan classroom action research disajikan dalam tabel
3
berikut.
Tabel 1. Perbedaan antara Penelitian Formal dengan Classroom Action Research
Penelitian Formal
Classroom Action Research
Dilakukan oleh orang lain
Dilakukan oleh guru/dosen
Sampel harus representatif
Kerepresentatifan sampel tidak diperhatikan
Instrumen harus valid dan reliabel
Instrumen yang valid dan reliabel tidak diperhatikan
Menuntut penggunaan analisis statistik
Tidak diperlukan analisis statistik yang rumit
Mempersyaratkan hipotesis
Tidak selalu menggunakan hipotesis
Mengembangkan teori
Memperbaiki praktik pembelajaran secara langsung
B. MENGAPA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENTING ?
Ada beberapa alasan mengapa PTK merupakan suatu kebutuhan bagi guru untuk meningkatkan profesional seorang guru :
1. PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya. Dia menjadi reflektif dan kritis terhadap lakukan.apa yang dia dan muridnya
2. PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional. Guru tidak lagi sebagai seorang praktis, yang sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan selama bertahun-tahun tanpa ada upaya perbaikan dan inovasi, namun juga sebagai peneniliti di bidangnya.
3. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan dalam PTK, guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terhadap apa yang terjadi di kelasnya. Tindakan yang dilakukan guru semata-mata didasarkan pada masalah aktual dan faktual yang berkembang di kelasnya.
4. Pelaksanaan PTK tidak menggangu tugas pokok seorang guru karena dia tidak perlu meninggalkan kelasnya. PTK merupakan suatu kegiatan penelitian yang terintegrasi dengan pelaksanaan proses pembelajaran.
5. Dengan melaksanakan PTK guru menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk melakukan upaya-
ni file complitnya
http://www.ziddu.com/download/13987436/TIANTINDAKANKELASPTKCONTOHKARYATULISILMIAHKTI.pdf.html
(CLASSROOM ACTION RESEARCH)
A. PENGERTIAN
Belakangan ini Penelitian Tindakan Kelas (PTK) semakin menjadi trend untuk dilakukan oleh para profesional sebagai upaya pemecahan masalah dan peningkatan mutu di berbagai bidang. Awal mulanya, PTK, ditujukan untuk mencari solusi terhadap masalah sosial (pengangguran, kenakalan remaja, dan lain-lain) yang berkembang di masyarakat pada saat itu. PTK dilakukan dengan diawali oleh suatu kajian terhadap masalah tersebut secara sistematis. Hal kajian ini kemudian dijadikan dasar untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam proses pelaksanaan rencana yang telah disusun, kemudian dilakukan suatu observasi dan evaluasi yang dipakai sebagai masukan untuk melakukan refleksi atas apa yang terjadi pada tahap pelaksanaan. Hasil dari proses refeksi ini kemudian melandasi upaya perbaikan dan peryempurnaan rencana tindakan berikutnya. Tahapan-tahapan di atas dilakukan berulang-ulang dan berkesinambungan sampai suatu kualitas keberhasilan tertentu dapat tercapai.
Dalam bidang pendidikan, khususnya kegiatan pembelajaran, PTK berkembang sebagai suatu penelitian terapan. PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahap-tahap PTK, guru dapat menemukan solusi dari masalah yang timbul di kelasnya sendiri, bukan kelas orang lain, dengan menerapkan berbagai ragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif. Selain itu sebagai penelitian terapan, disamping guru melaksanakan tugas utamanya mengajar di kelas, tidak perlu harus meninggalkan siswanya. Jadi PTK merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan. Dengan melaksanakan PTK, guru mempunyai peran ganda : praktisi dan peneliti.
Classroom action research (CAR) adalah action research yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Action research pada hakikatnya merupakan rangkaian “riset-tindakan-riset-tindakan- …”, yang dilakukan secara siklik, dalam rangka memecahkan masalah, sampai masalah itu terpecahkan. Ada beberapa jenis action research, dua di antaranya adalah individual action research dan collaborative action research (CAR). Jadi CAR bisa berarti dua hal, yaitu classroom action research dan collaborative action research; dua-duanya merujuk pada hal yang sama.
Action research termasuk penelitian kualitatif walaupun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif. Action research berbeda dengan penelitian formal, yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan membangun teori yang bersifat umum (general). Action research lebih bertujuan untuk memperbaiki kinerja, sifatnya kontekstual dan hasilnya tidak untuk digeneralisasi. Namun demikian hasil action research dapat saja diterapkan oleh orang lain yang mempunyai latar yang mirip dengan yang dimliki peneliti.
Perbedaan antara penelitian formal dengan classroom action research disajikan dalam tabel
3
berikut.
Tabel 1. Perbedaan antara Penelitian Formal dengan Classroom Action Research
Penelitian Formal
Classroom Action Research
Dilakukan oleh orang lain
Dilakukan oleh guru/dosen
Sampel harus representatif
Kerepresentatifan sampel tidak diperhatikan
Instrumen harus valid dan reliabel
Instrumen yang valid dan reliabel tidak diperhatikan
Menuntut penggunaan analisis statistik
Tidak diperlukan analisis statistik yang rumit
Mempersyaratkan hipotesis
Tidak selalu menggunakan hipotesis
Mengembangkan teori
Memperbaiki praktik pembelajaran secara langsung
B. MENGAPA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENTING ?
Ada beberapa alasan mengapa PTK merupakan suatu kebutuhan bagi guru untuk meningkatkan profesional seorang guru :
1. PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya. Dia menjadi reflektif dan kritis terhadap lakukan.apa yang dia dan muridnya
2. PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional. Guru tidak lagi sebagai seorang praktis, yang sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan selama bertahun-tahun tanpa ada upaya perbaikan dan inovasi, namun juga sebagai peneniliti di bidangnya.
3. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan dalam PTK, guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terhadap apa yang terjadi di kelasnya. Tindakan yang dilakukan guru semata-mata didasarkan pada masalah aktual dan faktual yang berkembang di kelasnya.
4. Pelaksanaan PTK tidak menggangu tugas pokok seorang guru karena dia tidak perlu meninggalkan kelasnya. PTK merupakan suatu kegiatan penelitian yang terintegrasi dengan pelaksanaan proses pembelajaran.
5. Dengan melaksanakan PTK guru menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk melakukan upaya-
ni file complitnya
http://www.ziddu.com/download/13987436/TIANTINDAKANKELASPTKCONTOHKARYATULISILMIAHKTI.pdf.html
penelitian kualitatif, kuantitatif dan R & D
HAKEKAT PENELITIAN KUALITATIF, KUANTITATIF, DAN
PENELITIAN TINDAKAN (ACTION RESEARCH)
A. PENELITIAN KUALITATIF
Sumber: Reni, Nuryanti dan Peno Suryanto. 2006. Penelitian : Sebuah Pengantar. Yogyakarta: UKM Penelitian UNY
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang data-datanya bersifat deskriptif berupa: kata-kata, catatan lapangan (pengamatan), foto/gambar, dokumen dan sejenisnya. Penelitian ini bersifat lentur, fleksibel sesuai dengan perolehan data di lapangan. Peneliti berperan manjadi kendali lapangan.
B. PENELITIAN KUANTITATIF
Sumber: Furchan, Arief. 1992. Pengantar Metoda Penelitian Kualitatif. Surabaya: Usaha Penerbit
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menghasilakan data deskriptif.
C. PENELITIAN TINDAKAN/ ACTION RESEARCH
Sumber: Wibawa, Sutrisna. Makalah: Metodologi Penelitian
Penelitian tindakan merupakan suatu proses yang dilalui oleh perorangan atau kelompok yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu, dengan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif, yang diharapkan akan memecahkan masalaj yang dihadapi.
itu cuma rangkuman gan, nih yang lebih lengkap
http://www.ziddu.com/download/13987387/hakekatpenelitian.pdf.html
PENELITIAN TINDAKAN (ACTION RESEARCH)
A. PENELITIAN KUALITATIF
Sumber: Reni, Nuryanti dan Peno Suryanto. 2006. Penelitian : Sebuah Pengantar. Yogyakarta: UKM Penelitian UNY
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang data-datanya bersifat deskriptif berupa: kata-kata, catatan lapangan (pengamatan), foto/gambar, dokumen dan sejenisnya. Penelitian ini bersifat lentur, fleksibel sesuai dengan perolehan data di lapangan. Peneliti berperan manjadi kendali lapangan.
B. PENELITIAN KUANTITATIF
Sumber: Furchan, Arief. 1992. Pengantar Metoda Penelitian Kualitatif. Surabaya: Usaha Penerbit
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menghasilakan data deskriptif.
C. PENELITIAN TINDAKAN/ ACTION RESEARCH
Sumber: Wibawa, Sutrisna. Makalah: Metodologi Penelitian
Penelitian tindakan merupakan suatu proses yang dilalui oleh perorangan atau kelompok yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu, dengan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif, yang diharapkan akan memecahkan masalaj yang dihadapi.
itu cuma rangkuman gan, nih yang lebih lengkap
http://www.ziddu.com/download/13987387/hakekatpenelitian.pdf.html
model - model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
MODEL-MODEL PTK
Pendahuluan
Secara informal, di kelas atau di mana saja, kita sering melakukan penelitian untuk memutuskan suatu tindakan tertentu. Penelitian sederhana dan singkat ini dilakukan agar kita dapat mendapat suatu hasil yang baik dan memuaskan. Hanya saja penelitian tersebut kita laksanakan secara tidak terencana dan bersifat coba-coba. Di kelas, guru sering melakukan penelitian informal terhadap dinamika proses pembelajaran yang dijalankannya. Kemudian berdasarkan situasi yang berkembang, dicoba diupayakan suatu tindakan agar siswa lebih mampu menyerap pelajaran dengan baik. Efektif dan efisien. Penelitian yang demikian itu tentu saja tidak didasarkan pada suatu pendekatan atau model tertentu yang suda baku. Namun demikian, dalam batasan tertentu, mampu menghasilkan kepuasan profesinal.
biar lebih enak di baca download aja nih file, lebih lengkap dan bisa di bawa pulang
http://www.ziddu.com/download/13987346/MODEL-MODELPTK.pdf.html
Pendahuluan
Secara informal, di kelas atau di mana saja, kita sering melakukan penelitian untuk memutuskan suatu tindakan tertentu. Penelitian sederhana dan singkat ini dilakukan agar kita dapat mendapat suatu hasil yang baik dan memuaskan. Hanya saja penelitian tersebut kita laksanakan secara tidak terencana dan bersifat coba-coba. Di kelas, guru sering melakukan penelitian informal terhadap dinamika proses pembelajaran yang dijalankannya. Kemudian berdasarkan situasi yang berkembang, dicoba diupayakan suatu tindakan agar siswa lebih mampu menyerap pelajaran dengan baik. Efektif dan efisien. Penelitian yang demikian itu tentu saja tidak didasarkan pada suatu pendekatan atau model tertentu yang suda baku. Namun demikian, dalam batasan tertentu, mampu menghasilkan kepuasan profesinal.
biar lebih enak di baca download aja nih file, lebih lengkap dan bisa di bawa pulang
http://www.ziddu.com/download/13987346/MODEL-MODELPTK.pdf.html
Langganan:
Postingan (Atom)