PENGABDIAN MASYARAKAT : Kenakalan Remaja dan Cara Mengatasinya Melalui Kearifan Lokal
Pada hari Senin, 6 Februari 2017 diadakan seminar di MA Syekh Abdul Qadir Jailani Besuki, Seminar yang bertajuk Kenakalan Remaja dan Cara Mengatasinya Melalui Kearifan Lokal menghadirkan dua dosen IKIP PGRI Jember yaitu Hariyanto, S.Pd., M.Pd dan Rina Sugiarti Dwi Gita, S.Pd., M.Si.
Acara yang dikemas dalam bentuk seminar memaparkan kenakalan remaja yang akhir-akhir ini kerap kurang terkontrol seperti penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan seks bebas.
Dalam seminar tersebut dibahas secara rinci jenis-jenis narkoba dan bahaya penyelahgunaannya, disamping menjelaskan bahaya berupa kecanduan dan kematian, juga dijelaskan dampak psikologi dan hukum yang terimbas. para peserta seminar diarahkan pada dampak sosial dan masyarakat yang bisa merusak para pemakainya, dan juga berbagai penyakit yang mengiringinya.
Pemateri kedua memberikan bahasan sputar seks bebas dan penyakit serta hukuman sosial yang akan diterima oleh pelakunya. pemateri menjelaskan secara runtut dengan diawali organ reproduksi wanita dan pria untuk lebih menggambarkan kondisi pelaku seks bebas.
Sebelum diadakan seminar, peserta diberikan pertanyaan bebas untuk menguji pemahaman peserta tentang bahaya narkoba dan seks bebas, hasil yang didapatkan adalah bahwa peserta seminar sangat sedikit yang mengetahui tentang macam-macam obat yang termasuk dalam narkoba dan bahayanya. serta bahaya yang disebabkan oleh seks bebas seperti AIDS
Dari hasil seminar didapat hasil bahwa pemahaman dan pengetahuan siswa tentang kenakalan remaja mulai meningkat, setelah mengikuti seminar tersebut, siswa bisa mengenali macam-macam narkoba dan bahayanya, beberapa jenis obat-obatan terlarang dan cara menghindarinya, disamping itu, siswa juga mengetahui bahaya seks bebas yang mengintai.
Intinya dari seminar yang diadakan, dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai bahaya narkoba dan seks bebas.
berisi materi-materi biologi, fisika, kimia dan perkembangan ilmu pengetahuan masa kini
Kamis, 16 Maret 2017
Sabtu, 11 Maret 2017
Download Buku Biologi Campbell Edisi 11
Setelah tadi saya share buku campbell edisi 10, kini saya akan share juga buku biologi campbell edisi 11. Semua mungkin sudah tahu dengan buku yang satu ini, terutama buat kalian yang bekecimpung dengan dunia Biologi seperti saya. Dapat dikatakan ini adalah kitab keramat, yang ingin kita miliki tp tak terjangkau karena harga yang sangat mahal. Hanya untuk info, di website Amazon.com, buku ini dijual dengan kisaran harga $175 Dolar Amerika, jadi jika dirupiahkan bisa dihitung sendiri. Buku ini baru diterbitkan pada Tahun 2016 tapi ada juga yang menyebutkan tahun 2017, masih anget. Di Blog sederhana alakadarnya ini, buku ini saya bagikan secara percuma. Semoga ebook ini bisa bermanfaat untuk semua. Tanpa basa basi, silahkan langsung di download di download buku campbell edisi 11
jika ada link yang mati bisa coment dibawah, untuk segera diperbaiki
Pengabdian Masyarakat : KENAKALAN REMAJA DAN CARA MENGATASINYA MELALUI KEARIFAN LOKAL
Kenakalan
remaja meliputi semua perilaku dan tindakan yang menyimpang atau tidak sesuai
dari norma-norma hukum pidana, hukum agama maupun hukum adat istiadat yang
dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut bisa dikarenakan dua faktor, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Perilaku tersebut akan merugikan
dirinyasendiri dan orang-orang di sekitarnya. Para ahli pendidikan sependapat
bahwa remajaadalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut,
seseorang sudah melampauimasa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk
dapat dikatakan dewasa. Iaberada pada masa transisi. Masalah kenakalan remaja
mulai mendapat perhatianmasyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan
untuk anak-anak nakal (juvenile court)
pada tahun 1899 di Illinois, Amerika Serikat.
Kenakalan
remaja menjadi hal yang perlu di waspadai dan lebih diperhatikan karenaseiring
berkembangnya seorang anak, sudah sewajarnya seorang remaja melakukansebuah
kenakalan. Selama kenakalan itu masih pada tingkat yang wajar. Oleh karena
ituperan orang tua dalam mendidik seorang anak apalagi remaja sangat
diperlukanpenanaman nilai, dan norma yang diberikan sejak dini dapat
mempengaruhi sikap,perbuatan mental seorang anak untuk dapat memilah mana hal
yang perlu ditiru, danmana hal yang tidak patut ditiru, pada intinya seorang
anak dapat melihat mana yang baikdan mana yang tidak baik. Apabila peran orang
tua tidak maksimal sejak anak masih kecil,pada saat tumbuh menjadi seorang
remajapun tidak menutup kemungkinan seorangremaja berbuat hal yang melanggar
aturan. Seperti banyak contoh yang terjadi, seorangremaja kedapatan sedang merokok,
meminum-minuman keras, sampai sex bebasdilakukan tanpa rasa bersalah. Hal itu
karena tidak adanya pengawasan orang tua, ataukurangnya perhatian dari orang
tua.
Banyak
faktor yang membuat remaja memasuki dunia pergaulan yang rusak.Biasanya hal ini
berawal dari mereka berteman dengan teman yang membawa dampakburuk, karena masa
remaja itu masa dimana keadaan psikis remaja bisa mudahterpengaruh. Ada faktor
yang berasal dari keluarga, karena kurangnya perhatian darikeluarga membuat
anak menjadi royal dalam pergaulan. Faktor terpenting yang membuatremaja mudah
terjerumus dipergaulan bebas karena kurangnya agama yang membentengipikiran dan
jiwa anak. Oleh karena itu, pendidikan dasar agama pada anak sangatdiperlukan
dalam kehidupan si anak. Berhasil atau tidak berhasilnya anak, kembali lagipada
peran keluarga dalam memberikan pendidikan agama dan pada diri anak
sendiri.
Bahasan
ini akan fokus pada bahaya kenakalan remaja pada penyalah gunaan narkoba dan
sex bebas yang perkembangannya semakin mengkhawatirkan
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun 2009). Narkotika digolongkan menjadi tiga golongan sebagaimana tertuang dalam lampiran 1 undang-undang tersebut. Yang termasuk jenis narkotika adalah:
Saran yang dapat diajukan berkaitan dengan kegiatan Pengabdian kepada masyarakat mengenai kenakalan remaja adalah sebaiknya kalangan remaja sekarang harus dibina diluar dan didalam supaya tidak terjerumus ke dalam NARKOBA dan Seks Bebas dan yang paling berperan penting disini ialah Orang Tua. Manakala orang tua tidak peduli dengan pergaulan anak-anaknya, maka sudah dipastikan anak tersebut akan terjerumus kedalam NARKOBA atau Seks Bebas dan apabila sudah terjerumus akan sangat berbahaya, Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian.
Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
· Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
· Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
Psikotropika
adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku, Santoso (2000).
Menurut Syamsu (2014) Berdasarkan efek yang
ditimbulkan terhadap pemakainya, narkoba dikelompokkan sebagai berikut:
Ø
Halusinogen, yaitu efek dari narkoba bisa mengakibatkan seseorang
menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada
/ tidak nyata bila dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu. Contohnya kokain
& LSD.
Ø
Stimulan, yaitu efek dari narkoba yang bisa
mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak lebih cepat dari
biasanya sehingga mengakibatkan penggunanya lebih bertenaga serta cenderung
membuatnya lebih senang dan gembira untuk sementara waktu.
Ø
Depresan, yaitu efek dari narkoba yang bisa
menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga
pemakai merasa tenang bahkan tertidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw.
Ø
Adiktif, yaitu efek dari narkoba yang
menimbulkan kecanduan. Seseorang yang sudah mengonsumsi narkoba biasanya akan
ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang
cenderung bersifat pasif, karena secara tidak langsung narkoba memutuskan
syaraf-syaraf dalam otak. Contohnya: ganja, heroin, dan putaw.
Ø
Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat
laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka
pengguna itu akan overdosis dan akhirnya mengakibatkan kematian.
2.2.1 Jenis Narkotika
Adapun jenisnya yaitu:
Ø Heroin atau diamorfin (INN) adalah sejenis opioid alkaloid. Heroin adalah derivatif 3.6-diasetil dari morfin (karena itulah namanya adalah diasetilmorfin) dan disintesiskan darinya melalui asetilasi. Bentuk kristal putihnya umumnya adalah garam hidroklorida, diamorfin hidroklorida. Heroin dapat menyebabkan kecanduan.
Ø Ganja (Cannabis sativa syn.
Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih
dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya
mengalami euforia (rasa senang yang
berkepanjangan tanpa sebab). Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di Amerika
Serikat. Hal ini biasanya dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas.
Selain itu ganja dan opium juga didengungkan sebagai simbol perlawanan terhadap
arus globalisme yang dipaksakan negara kapitalis terhadap negara berkembang.
Di India, sebagian Sadhu yang menyembah dewa Shiva menggunakan produk derivatif ganja untuk melakukan ritual penyembahan dengan cara menghisap
Hashish melalui pipa Chilam/Chillum, dan dengan meminum Bhang.
2.3 Penyakit karena sex bebas
2.3.1 Sifilis
Sifilis atau
raja singa adalah penyakit seksual yang disebabkan oleh
infeksibakteri Treponema pallidum. Gejala awal sifilisadalah
munculnya lesi atau luka pada alat kelamin atau pada mulut. Luka ini mungkin
tidak terasa sakit, tapi sangat mudah untuk menularkan infeksi. Luka atau lesi
ini akan bertahan antara 1-2.5 bulan.
Jika sifilis
tidak ditangani, infeksi ini akan berlanjut ke tahap yang berikutnya.Pada tahap
berikutnya, ruam akan berlanjut dan gejala yang mirip gejala flu
seperti demam, nyeri pada persendian, dan sakit kepala akan muncul. Kerontokan
rambut hingga pitak juga bisa dialami penderita.
Jika dibiarkan,
sifilis bisa menyebabkan kelumpuhan, kebutaan, demensia, impotensi,
masalah pendengaran dan bahkan kematian. Untuk memastikan diagnosis
sifilis, tes darah biasa bisa dilakukan. Terkadang gejala yang muncul sulit
dikenali sebagai penyakit sifilis, maka segera lakukan tes darah jika
mencurigai diri berisiko terkena sifilis.
Antibiotik
seperti suntikan penisilin digunakan untuk mengobati sifilis. Jika sifilis
diobati dengan benar, tahapan sifilis yang lebih parah bisa dicegah. Hindari
hubungan seksual sebelum memastikan infeksi sifilis benar-benar hilang.
Pastikan juga untuk memeriksakan kesehatan pasangan Anda saat ini atau orang
yang pernah berhubungan seksual dengan Anda jika Anda terdiagnosis sifilis.
2.3.2 Gonore atau
kencing nanah
Gonore atau
kencing nanah adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Beberapa
penderita penyakit ini tidak menunjukkan gejala apa pun sehingga bisa tidak
diketahui sama sekali.
-
Gejala gonore pada pria:
Pada ujung peniskeluar kotoran
berwarna putih, kuning, atau hijauRasa sakit atau sensasi terbakar saat buang
air kecil, sering buang air kecil, rasa sakit di sekitar testikel
-
Gejala gonore pada wanita:
Cairan vagina yang encer dan
berwarna kuning atau hijau, sering buang air kecilSensasi terbakar atau sakit
saat buang air kecil, rasa sakit pada perut bagian bawahpada saat berhubungan
seks atau setelahnya. Pendarahan pada saat berhubunganseks atau setelahnya,
atau pendarahan berlebihan ketika mengalami menstruasi. Siklus menstruasiyang
terganggu, gatal di sekitar kelamin, demam, dan kelelahan.
Infeksi gonore
juga bisa berdampak pada bagian rektum, tenggorokan, atau mata. Diagnosis untuk
memastikan apakah Anda terinfeksi gonore adalah dengan melakukan tes urin.
Selain itu, pengambilan sampel cairan dari bagian yangterinfeksi juga bisa
dilakukan.Sama seperti sifilis, infeksi gonore atau kencing nanah bisa dengan
mudah diobati dengan antibiotik. Sangat penting untuk minum obat antibiotik
sesuai dosis dan jangka waktu yang dianjurkan agar infeksi benar-benar lenyap.
Jika tidak ditangani dengan baik, gonore atau kencing nanah bisa menyebabkan
kemandulan.
2.3.3 Chlamydia (klamidia)
Chlamydia atau klamidia adalah
jenis penyakit seksual umum yang disebabkan oleh bakteri Klamidia trachomatis. Beberapa orang
tidak merasakan gejala sama sekali, jadi penularan bisa terjadi tanpa disadari
oleh orang yang sudah terinfeksi.
-
Gejala klamidia pada wanita:
Cairan vagina
tidak normal dan mengeluarkan bau yang tidak biasa, sensasi terbakar atau sakit
saat buang air kecil, menstruasi yang sakit, sakit saat melakukan hubungan
seksual, rasa gatal atau sensasi terbakar di sekitar vagina
-
Gejala klamidia pada pria:
Pada ujung
penis keluar kotoran berwarna jernih atau putih, sakit pada saat buang air
kecil, rasa gatal atau panas sekitar lubang penis, rasa sakit danpembengkakan
di sekitar testikel.
Infeksi
klamidia juga bisa menyerang rektum, tenggorokan, atau mata. Untuk mendiagnosis
klamidia bisa dengan cara tes urin atau pengambilan sampel cairan dari alat
kelamin.
Pengobatan
infeksi ini adalah dengan cara mengonsumsi antibiotik. Pastikan untuk
menghabiskan obat yang sudah diresepkan oleh dokter, meski kondisi terasa sudah
membaik. Lakukan tes urin atau sampel cairan alat kelamin sekali lagi setelah
pengobatan selesai untuk memastikan infeksi benar-benar telah sembuh.
Jika tidak
dirawat pada wanita, klamidia bisa menyebabkan kemandulan dan juga kelahiran
prematur. Infeksi ini juga bisa ditularkan saat melahirkan. Bayi bisa mengalami
infeksi mata dan bahkan kebutaan. Sedangkan pada pria, klamidia bisa
menyebabkan peradangan pada saluran kencing, infeksi pada kandung kemih dan
epididymitis, serta infeksi pada rektum.
2.3.4 Herpes Genital
Herpes Genital adalah
penyakit seksual yang disebabkan oleh virus herpes simpleks atau sering disebut
HSV. Gejala herpes genital akan muncul beberapa hari setelah terinfeksi HSV.
Luka melepuh berwarna kemerahan serta rasa sakit pada wilayah genital
menjadi gejala herpes awal yang muncul. Mungkin akan terasa gatal
atau sakit saat membuang air kecil.
Virus ini
dapat bersifat dorman atau tidak aktif dan bersembunyi di dalam tubuh tanpa
menyebabkan gejala. Tapi ketika virus ini kembali aktif, luka akan muncul
kembali. Tapi luka yang terjadi biasanya lebih kecil dan tidak terlalu sakit
karena tubuh telah menghasilkan antibodi terhadap virus ini setelah pertama
kali terinfeksi. Antibodi yang sudah ada akan melawan kemunculan kembali virus
ini.
Diagnosis
herpes genital bisa dilakukan dengan pengambilan sampel cairan dari luka
yang muncul atau dengan melakukan tes darah. Hingga kini, belum ada obat yang
bisa menyembuhkan herpes genital. Tapi gejala yang terjadi bisa dikendalikan
dengan obat-obatan antivirus.
2.3.5 Kutil Kelamin
Kutil kelamin atau
kutil genital adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus yang
dikenal sebagai human papillomavirus (HPV). Kutil kelamin adalah
kutil yang muncul di sekitar alat kelamin atau di area dubur. Kutil ini mungkin
tidak menimbulkan rasa sakit, tapi biasanya akan muncul rasa gatal-gatal,
memerah dan bahkan bisa berdarah.
Kutil akan
muncul sekitar satu hingga tiga bulan setelah terjadinya infeksi HPV. Tapi ada
sebagian orang yang sudah terinfeksi, tapi tidak pernah mengalami kemunculan
kutil. Kutil dapat muncul pada mulut atau tenggorokan orang yang melakukan seks
oral. Jadi kutil tidak hanya muncul di area genital atau dubur saja.
Penyebaran
virus ini tidak hanya melalui hubungan seksual. HPV bisa menyebar melalui
kontak langsung dari kulit ke kulit. Untuk memastikan diagnosis apakah terdapat
kutil kelamin, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada bagian yang
terinfeksi. Selain itu bisa dilakukan tes khusus untuk mendiagnosis HPV.
Tidak ada
pengobatan atau penanganan yang bisa melenyapkan virus HPV dari tubuh
sepenuhnya. Kutil yang muncul di area kelamin atau dubur bisa ditangani dengan
prosedur pembekuan, terapi laser, atau memakai krim. Operasi juga bisa
dilakukan untuk mengangkat kutil yang besar.
Orang yang
terinfeksi virus HPV lebih berisiko terkena kanker servik, kanker penis,
dan juga kanker rektum. Meski tidak semua jenis virus HPV berkaitan dengan
kanker, disarankan untuk melakukan pemeriksaan sel kanker melalui secara
teratur jika terinfeksi HPV.
2.3.6 HIV (Human
Immunodeficiency Virus)
HIV atau human
immunodeficiency virus adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
Virus ini dapat tertular melalui hubungan seks yang tidak aman, berbagi alat
suntik atau pun jarum, dari ibu kepada bayinya, maupun melalui transfusi darah.
Sistem kekebalan
tubuh akan melemah dan tidak mampu melawan infeksi maupun penyakit akibat virus
ini. Hingga kini, belum ada obat untuk sepenuhnya melenyapkan HIV dari
tubuh. Pengobatan HIV umumnya dilakukan untuk memperpanjang usia dan
meredakan gejala yang muncul akibat HIV.
HIV tidak
memiliki gejala yang jelas. Gejala awal yang terjadi adalah gejala flu ringan
disertai demam, sakit tenggorokan, maupun ruam. Seiring virus HIV
menyerang sistem kekebalan tubuh, tubuh penderita akan makin rentan terhadap
berbagai infeksi.
Jika merasa
berisiko terinfeksi virus HIV, satu-satunya cara untuk mengetahui diagnosisnya
adalah dengan melakukan tes HIV beserta konselingnya. Tes HIV bisa
dilakukan di klinik Voluntary
Counseling and Testing atau VCT (KTS= Konseling dan Tes HIV Sukarela).
2.3.7 Kudis atau scabies
Kudis adalah
infeksi kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes
scabiei. Tungau yang sulit terlihat oleh mata ini menggali dan hidup di
dalam kulit. Parasit ini bisa ditularkan melalui kontak tubuh secara langsung,
melalui baju, peralatan tidur, atau handuk yang terinfeksi.
Gejala utama
dari kudis adalah munculnya rasa gatal yang hebat terutama pada malam hari.
Rasa gatal ini sering kali muncul di bagian jari, pergelangan tangan, kaki,
tubuh, atau bisa juga di area kelamin. Terkadang kudis juga bisa mengakibatkan
munculnya ruam.
Kondisi ini
bisa ditangani dengan memakai krim atau sampo khusus. Setelah pengobatan,
terkadang rasa gatal masih tetap ada selama beberapa lama.
2.3.8 Kutu pada rambut kemaluan
Kutu pada
rambut kemaluan adalah serangga parasit kecil yang hidup di antara rambut tubuh
yang kasar, seperti rambut kemaluan. Kutu ini bisa juga hidup dibulu ketiak,
rambut tubuh, jenggot,alis,dan bulu mata. Kutu ini hanya memangsa darah
manusia. Kutu ini hanya bisa merangkak dari rambut ke rambut, tidak bisa
melompat dari satu orang ke orang lainnya.
Gejala utama
yang terjadi adalah rasa gatal pada bagian yang terinfeksi dan terjadinya
peradangan atau iritasi akibat garukan penderita. Jika merasakan gejala ini,
Anda bisa lihat secara langsung apakah ada kutu pada rambut kemaluan atau pun
rambut lain yang terasa gatal. Kutu ini bisa diatasi dengan memakai krim atau
sampo khusus. Anda tidak perlu mencukur rambut pada kemaluan atau rambut tubuh
yang terinfeksi.
2.3.9 Trikomoniasis
Trikomoniasis adalah
penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit bersel satu bernama Trichomonas vaginalis. Kondisi ini mudah
sekali ditularkan melalui hubungan seksual. Kebanyakan penderita pria tidak
menyadari infeksi ini karena tidak mengalami gejala apa pun sampai ketika
pasangan wanitanya terinfeksi dan mengalami gejala.
-
Gejala yang terjadi pada pria:
1.
Iritasi di dalam penis
2.
Sensasi rasa terbakar sesaat setelah buang air
kecil atau ejakulasi
3.
Cairan penis berwarna keputihan
4.
Inflamasi pada kulup
-
Gejala yang terjadi pada wanita adalah:
1.
Kotoran vagina encer atau berbuih warna kuning
dengan bau tidak sedap
2.
Rasa sakit dan gatal-gatal di sekitar vagina
3.
Tidak nyaman saat melakukan hubungan seksual
4.
Sakit saat buang air kecil
Untuk
mendiagnosis trikomoniasis bisa dilakukan dengan pemeriksaan fisik, tes urin,
dan pengambilan sampel cairan. Parasit ini lebih sulit dideteksi pada pria
dibandingkan pada wanita. Antibiotik bisa digunakan untuk mengobati
trikomoniasis.
2.4 Kearifan Lokal (local
wisdom)
Secara umum kearifan lokal (local wisdom)
adalah gagasan-gagasan setempat (local) yang bersifat bijaksana,
penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota
masyarakatnya (wisdom). Dalam disiplin antropologi dikenal
istilah local genius (Hariyanto, 2012).
Kearifan lokal adalah
alternatif pengembangan karakter diri siswa tanpa meninggalkan identitas
“ke-daerahannya”. Kearifan lokal yang menjadi urat nadi pergaulan di daerah
akan menjadi lebih cepat terserap oleh diri siswa untuk berpikir, bertindak dan
bersikap sesuai tuntunan adat dan kebudayaan setempat. Dalam banyak seminar dan
loka karya yang diseenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat diberikan
berbagai alternatif pendidikan karakter yang malah mengimpor dari luar sehingga
kurang menyentuh aspek kejiwaan siswa yang berada pada wilayah yang
ditargetkan, sebagai contoh the six pillar of character dari Josephson
Institute. Karakter-karakter tersebut kurang bisa mengilmahami siswa karena
bedanya budaya dan karakter setempat, maka dengan penerapan kearifan lokal
merupakan jawaban atas banyak pertanyaan tentang bagaimana mengatasi perilaku
siswa yang menyimpang
2.4.1 Kearifan lokal Madura
Madura adalah nama pulau
yang terletak di sebelah timur laut Jawa Timur. Pulau Madura besarnya kurang
lebih 5.168 km2 (lebih kecil daripada pulau Bali), dengan
penduduk hampir 4 juta jiwa. (id.wikipedia.org). pulau Madura dibagi menjadi 4
kabupaten yang memanjang dari timur kebarat, yaitu kabupaten sumenep, kabupaten
pamekasan, kabupaten sampang dan kabupaten bangkalan. Masyarakat dipulau Madura
sangat memegang kokoh ajaran keagamaan yang didapatkan secara turun temurun
salah satu ungkapan masyarakat Madura adalah ungkapan “abantal syahadat
asapo’ iman (berbantal syahadat, berselimut iman)”. Suatu ungkapan yang
menyiratkan pentingnya menjadikan agama sebagai sandaran hidup. Sehingga dengan adanya sandaran agama yang kuat akan
membawa pelakunya pada tindakan yang bermoral dan memiliki jiwa yang santun
terhindar dari pergaulan bebas seperti sex bebas dan minum-minuman keras.
Ada juga ajaran kearifan
yang menganjurkan untuk selalu instropeksi dengan melihat pada diri sendiri
daripada mencari cari kesalahan orang lain. “Jaga pagarra dibi’ja’ parlo
ajaga pagarra oreng laen (jaga pagar sendiri, jangan menjaga pagar orang
lain).” Kalau dalam masyarakat Jawa dikenal ungkapan rukun agawe sentosa
crah agawe bubrah, maka dalam masyarakat Madura mempunyai ungkapan
kebajikan Rampa’ naong beringin Korong. Makna keduanya hampir senada,
penekanan terhadap harmonisasi kehidupan, solidaritas, dan gotong royong.
Dengan mengembangkan sifat dan sikap ini dapat diyakini tidak akan ada lagi
tawuran antar pelajar.
Sifat Kedermawanan juga
nampak dari ungkapan mon sogi pasoga’ (pihak yang kaya harus menjadi
penyangga yang lemah). Selain itu ada kearifan lokal yang unik begitu
membacanya ja’ metta’ buri’ etengnga lorong (jangan memperlihatkan
(maaf) bokong di jalan raya). Artinya Masyarakat Madura begitu kuat menjaga
rahasia keluarga.
Sedangkan dalam konsep
menghormati yang lebih tua termasuk guru, masyarakat Madura memiliki ungkapan bhebak
bhebuk guru ratoh (bapak ibu guru ratoh), artinya ajaran para orang tua di
Madura kepada anak-anak mereka untuk memuliakan dan menghormati orang tua, guru
dan pemimpin. Jika ini diimplementasikan dengan sungguh-sungguh, maka tidak
akan ada lagi berita tentang siswa yang melawan terhadap guru atau melaporkan
guru pada polisi karena tindakan guru yang menegakkan disiplin disekolah.
Masyarakat Madura begitu menjunjung tingi adat kesopanan, sehingga petuah yang
sering diberikan pada anak-anak meraka adalah harus selalu membungkukkan badan
saat melintas didepan orang yang lebih tua atau guru-guru, juga ada hukuman
sosial bagi masyarakat yang ketika melintas didepan rumah orang lain tanpa
menyapa atau memungkukkan badan ketika melintas didepan orang yang lebih tua
dengan cap sebagai orang songong (sombong).
Disamping itu, masyarakat
Madura dikenal sebagai masyarakat yang pemberani dalam mempertahankan harga
diri mereka, bahkan mereka tidak segan-segan untuk melakukan carok (duel
satu-satu) untuk mempertahankan harga diri mereka, hal ini tidak merasa heran
terjadi karena dalam masyarakat Madura dikenal semboyan bunghu’ poteah
tolang atembheng pote matah (lebih baik putih tulang dari pada putih mata),
atau secara implisit semboyan itu bermakna, lebih baik putihnya tulang terlihat
atau terluka daripada putih mata atau tidak tahu malu/dipermalukan. Namun
disisi lain nilai persaudaraan masyarakat Madura juga sudah teruji, masyarakat
Madura sangat senang menghormati tamu dan mudah mengikat persaudaraan dengan
orang lain, hal ini bersesuaian dengan semboyan masyarakat Madura settong
lemmes nyander kabbhi settong kuat jegheh kabbi (jika satu lemah maka semua
akan lemah/kalah, namun jika kuat maka semua akan kuat/menang).
Jika kearifan-kearifan
tersebut dikembangkan dan dikenalkan sejak dini pada anak-anak kita, niscaya
nilai luhur bangsa tidak akan luntur, adat ketimuran yang menjadi kebanggaan
kita akan tetap terjaga tanpa adanya distorsi kebudayaan yang membawa efek
negatif pada perilaku bangsa. Menjadi tugas pendidik untuk mengimplmentasikan
nilai-nilai luhur budaya disetiap pembelajaran yang dilakukan disekolah dengan
cara pemberian contoh dan penanaman secara terus menerus, karena sebagaimana
kita ketahui bersama, bahwa pendidikan karakter bukanlah pembelajaran yang
bersifat mastery yang dapat diajarkan, namun dengan cara integrasi
disetiap pembelajaran yang dilaksanakan disekolah
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1
Tempat
dan Waktu
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini
dilaksanakan di …..,
Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember. Kegiatan ini dilaksanakan sehari, pada
hari Sabtu, 7 Januari 2017. Rincian pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Tabel 2. Rincian Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan
|
Deskripsi
Kegiatan
|
Waktu
|
Penyuluhan
|
Pembukaan
|
08.30 – 08.45
|
Presentasi materi penyuluhan tentang kenakalan
remaja dan cara menanganinya dengan kearifan lokal
|
09.45 – 10.30
|
|
Diskusi
|
Audiens mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
belum dimengerti
|
10.30 – 12.00
|
Wawancara
|
Mewawancarai beberapa audiens
|
12.00 – 13.00
|
Penutup
|
Menutup kegiatan penyuluhan
|
13.00 – 13.15
|
Secara umum pelaksanaan pengabdian
masyarakat sesuai tabel di bawah ini:
Tabel 3. Pelaksanaan Keseluruhan
No
|
Kegiatan
|
Bulan ke- i
|
||
1
|
2
|
3
|
||
1
|
Persiapan
|
x
|
||
2
|
Penyuluhan
|
x
|
||
3
|
Penyusunan laporan
|
x
|
||
4
|
Publikasi
|
x
|
3.2 Materi
Materi yang disampaikan dengan cara memberikan wawasan
tentang dampak dan bahanya pergaulan bebas pada kenakalan remaja
3.3 Khalayak Sasaran
Sasaran kagiatan ini adalah siswa SMP Islam yang
membutuhkan pengetahuan khusus
tentang pergaulan bebas.
3.4 Metode Penyampaian
Untuk melaksanakan kegiatan tersebut digunakan dua metode
yaitu:
a.
Metode ceramah
Dalam metode ini, dijelaskan
tentang kegunaan media power
point.
b.
Metode tanya jawab
Metode ini sangat penting bagi peserta yang mengikuti
penyuluhan, baik disaat menerima penjelasan atau sesudah penjelasan dilakukan.
Dengan menggunakan metode ini, siswa
mempunyai kesempatan untuk menggali pengetahuan sebanyak-banyaknya penyalahgunaan narkoba dan pergaulan
bebas
3.5 Teknik Pengumpulan Data
a.
Observasi
§ Hal
ini berguna untuk memahami konteks data dalam keseluruhan, jadi akan dapat
pandangan secara menyeluruh.
§ Dengan
observasi dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga tidak dipengaruhi oleh
konsep atau pandangan sebelumnya.
b.
Wawancara
Hal ini berguna untuk mendapatkan informasi-informasi lebih
lanjut dari peserta penyuluhan yang tidak terungkap dari observasi.
3.6
Evaluasi
Evaluasi dilakukan selama proses dan
akhir penyuluhan. Yang dilakukan adalah mengidentifikasi faktor-faktor
pendukung dan penghambat selama proses penyuluhan berlangsung, serta memberikan
solusi permasalahan yang telah didiskusikan oleh peserta penyuluhan.
BAB IV
HASIL KEGIATAN dan PEMBAHASAN
4.1 Hasil Kegiatan
Hasil penyuluhan ini berupa
data deskriptif yaitu data yang menggambarkan objek atau subjek sesuai dengan
apa adanya. Dalam hal ini objek atau subjek yang dimaksud adalah guru-guru SMP
pada saat mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir. Berikut Berdasarkan
observasi dan wawancara yang telah dilakukan, maka didapat hasil sebagai
berikut:
a.
Hasil Observasi
1)
Meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman guru-guru dalam memberikan pembelajaran yang interaktif pada siswa
dan siswinya, sehingga pembelajaran di kelas lebih menyenangkan. Hal ini perlu
ditindaklanjuti dengan wawancara.
2)
Sebagian besar peserta dalam
mengikuti acara penyuluhan sangat antusias. Hal ini dibuktikan dengan respon
peserta pada saat acara berlangsung. Banyak peserta yang bertanya dan
mengomentari yang telah dijelaskan.
b.
Hasil Wawancara
1)
Sebagian besar guru-guru
yang mengikuti penyuluhan mengaku sangat puas terhadap serangkaian kegiatan
yang telah dilakukan, dikarenakan kegiatan yang dilakukan sangat bermanfaat.
2)
Setelah mengikuti
keseluruhan kegiatan penyuluhan, peserta banyak memperoleh informasi terkait
dengan cara mengajar yang interaktif dan tidak membosankan.
4
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1
Simpulan
Berdasarkan hasil
kegiatan sebagaimana telah dikemukakan pada bab IV, dapat disimpulkan bahwa
penyebaran narkotika, pemakaian obat bius, minuman keras, penjambret yang
dilakukan oleh anak-anak yang berusia belasan tahun, meningkatnya kasus-kasus
kehamilan dikalangan remaja putri, penyakit HIV/AIDS akibat sex bebas dan lain
sebagainya. Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa.Para ahli
pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun
sampai dengan 18 tahun.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati,
Putri Eka dan Indarwati. 2012. Gambaran Pengetahuan
dan Upaya Pencegahan Terhadap Penyalahgunaan Narkoba pada remaja. Jurnal
Gaster Volume 9.
Lestari Heny
dan Sugiharti. 2007. Perilaku Beresiko
pada remaja menurut Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia. Jurnal
Kesehatan Reproduksi Volume 1
Syamsu, Ferri. 2014. Faktor
Penyebab Dan Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika Pada Remaja Oleh Sat
Res Narkoba Polresta Padang. Padang: Universitas
Tamansiswa. Fakultas Ilmu Hukum
Santoso, Topo. 2000. Penyalahgunaan Narkoba Di Kalangan Remaja : Suatu
Perspektif.Jurnal Kriminologi Indonesia Vol. 1 No. I September 2000
: 37 – 45
Heriyanti,
A, 2003. Karakteristik Penyalahgunaan
Narkotika, Psikitropika Dan Zat Adiktif (Napza) Di Pusat Pendidikan Anti
Narkoba Sibolangit Center Tahun 2001-2003. Skripsi, FKM Universitas Sumatera
Utara, Medan.
Kartono, K,2006.
Kenakalan Remaja. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
.
Padmohoedojo,
Paulina G. 2003. Pencegahan Penyalahgunaan NARKOBA. Jakarta : Yayasan
Research Consultant Indonesia
Prastika,
Made Mangku, dkk. 2008. Pencegahan Penyalahgunaan NARKOBA Sejak Usia Dini.
Jakarta : Badan Narkotika Nasional
Pusponegoro, Hardiono. 2001. Pencegahan
Penyalahgunaan Narkotika dan Obat Terlarang.
Jurnal Kedokteran Anak Volume 3.
http://idiai.or.id
Efendy.
2011. “Aplikasi Pembelajaran IPA dalam Pembentukan Karakter Siswa”. Makalah
diajikan pada Seminar Nasional Sains 2011. Surabaya
Josephson
Institute. Tanpa tahun. The Six Pillar of
Charcter. Diakses pada tanggal 15 November 2011 melalui http://josephsoninstitute.org/sixpillars.html
Koesuma
A,D.A. 2007. Pendidikan Karakter.
Jakarta: Grasindo
Mei Fita
Asri Untari, Teguh Supriyabto, Hari Bhakti Mardikantoro. 2012. “Pengembangan
Cerita Anak Berwawasan Budi Pekerti Bagi Pendidikan Karakter”. Journal of Primary Educational. Vol 1
No. 1 pp. 1 – 5
Miftakhul
Jannah, Sugianto, Sarwi. 2012. “Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Berorientasi Nilai Karakter Melalui Inkuiri Terbimbing Materi Cahaya Pada Siswa
Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama”. Journal
of Innovative Science Education. Vol. 1 No. 1 pp. 54 – 60
Mulyana, R.
2004. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai.
Bandung. Alfbeta
Puskur. 2010.
Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi
Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing dan
Karakter Bangsa. Jakarta. Kemdiknas.
Ratna
Megawangi dan William, T Russel. Tanpa tahun. Kecerdasan Plus Karakter. Diakses melalui http://ihf.org.tripod.com/pustaka/
kecerdasanpluskarakter.html
Wadsworth,
BJ. 1984. Piaget’s Theory of Cognitive
and Affective Development. USA: Longman Inc.
Yayasan
pendidikan pondo pesantren syekh abdul qodir jailani ma
Langganan:
Postingan (Atom)