Kamis, 16 Maret 2017

PENGABDIAN MASYARAKAT : Kenakalan Remaja dan Cara Mengatasinya Melalui Kearifan Lokal


         Pada hari Senin, 6 Februari 2017 diadakan seminar di MA Syekh Abdul Qadir Jailani Besuki, Seminar yang bertajuk Kenakalan Remaja dan Cara Mengatasinya Melalui Kearifan Lokal menghadirkan dua dosen IKIP PGRI Jember yaitu Hariyanto, S.Pd., M.Pd dan Rina Sugiarti Dwi Gita, S.Pd., M.Si.
         Acara yang dikemas dalam bentuk seminar memaparkan kenakalan remaja yang akhir-akhir ini kerap kurang terkontrol seperti penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan seks bebas.
Dalam seminar tersebut dibahas secara rinci jenis-jenis narkoba dan bahaya penyelahgunaannya, disamping menjelaskan bahaya berupa kecanduan dan kematian, juga dijelaskan dampak psikologi dan hukum yang terimbas. para peserta seminar diarahkan pada dampak sosial dan masyarakat yang bisa merusak para pemakainya, dan juga berbagai penyakit yang mengiringinya.
        Pemateri kedua memberikan bahasan sputar seks bebas dan penyakit serta hukuman sosial yang akan diterima oleh pelakunya. pemateri menjelaskan secara runtut dengan diawali organ reproduksi wanita dan pria untuk lebih menggambarkan kondisi pelaku seks bebas.
       Sebelum diadakan seminar, peserta diberikan pertanyaan bebas untuk menguji pemahaman peserta tentang bahaya narkoba dan seks bebas, hasil yang didapatkan adalah bahwa peserta seminar sangat sedikit yang mengetahui tentang macam-macam obat yang termasuk dalam narkoba dan bahayanya. serta bahaya yang disebabkan oleh seks bebas seperti AIDS
       Dari hasil seminar didapat hasil bahwa pemahaman dan pengetahuan siswa tentang kenakalan remaja mulai meningkat, setelah mengikuti seminar tersebut, siswa bisa mengenali macam-macam narkoba dan bahayanya, beberapa jenis obat-obatan terlarang dan cara menghindarinya, disamping itu, siswa juga mengetahui bahaya seks bebas yang mengintai.

Intinya dari seminar yang diadakan, dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai bahaya narkoba dan seks bebas.


Sabtu, 11 Maret 2017

Download Buku Biologi Campbell Edisi 11

Setelah tadi saya share buku campbell edisi 10, kini saya akan share juga buku biologi campbell edisi 11. Semua mungkin sudah tahu dengan buku yang satu ini, terutama buat kalian yang bekecimpung dengan dunia Biologi seperti saya. Dapat dikatakan ini adalah kitab keramat, yang ingin kita miliki tp tak terjangkau karena harga yang sangat mahal. Hanya untuk info, di website Amazon.com, buku ini dijual dengan kisaran harga $175 Dolar Amerika, jadi jika dirupiahkan bisa dihitung sendiri. Buku ini baru diterbitkan pada Tahun 2016 tapi ada juga yang menyebutkan tahun 2017, masih anget. Di Blog sederhana alakadarnya ini, buku ini saya bagikan secara percuma. Semoga ebook ini bisa bermanfaat untuk semua. Tanpa basa basi, silahkan langsung di download di download buku campbell edisi 11


jika ada link yang mati bisa coment dibawah, untuk segera diperbaiki

Pengabdian Masyarakat : KENAKALAN REMAJA DAN CARA MENGATASINYA MELALUI KEARIFAN LOKAL

Kenakalan remaja meliputi semua perilaku dan tindakan yang menyimpang atau tidak sesuai dari norma-norma hukum pidana, hukum agama maupun hukum adat istiadat yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut bisa dikarenakan dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Perilaku tersebut akan merugikan dirinyasendiri dan orang-orang di sekitarnya. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remajaadalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampauimasa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Iaberada pada masa transisi. Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatianmasyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada tahun 1899 di Illinois, Amerika Serikat.
Kenakalan remaja menjadi hal yang perlu di waspadai dan lebih diperhatikan karenaseiring berkembangnya seorang anak, sudah sewajarnya seorang remaja melakukansebuah kenakalan. Selama kenakalan itu masih pada tingkat yang wajar. Oleh karena ituperan orang tua dalam mendidik seorang anak apalagi remaja sangat diperlukanpenanaman nilai, dan norma yang diberikan sejak dini dapat mempengaruhi sikap,perbuatan mental seorang anak untuk dapat memilah mana hal yang perlu ditiru, danmana hal yang tidak patut ditiru, pada intinya seorang anak dapat melihat mana yang baikdan mana yang tidak baik. Apabila peran orang tua tidak maksimal sejak anak masih kecil,pada saat tumbuh menjadi seorang remajapun tidak menutup kemungkinan seorangremaja berbuat hal yang melanggar aturan. Seperti banyak contoh yang terjadi, seorangremaja kedapatan sedang merokok, meminum-minuman keras, sampai sex bebasdilakukan tanpa rasa bersalah. Hal itu karena tidak adanya pengawasan orang tua, ataukurangnya perhatian dari orang tua.

Banyak faktor yang membuat remaja memasuki dunia pergaulan yang rusak.Biasanya hal ini berawal dari mereka berteman dengan teman yang membawa dampakburuk, karena masa remaja itu masa dimana keadaan psikis remaja bisa mudahterpengaruh. Ada faktor yang berasal dari keluarga, karena kurangnya perhatian darikeluarga membuat anak menjadi royal dalam pergaulan. Faktor terpenting yang membuatremaja mudah terjerumus dipergaulan bebas karena kurangnya agama yang membentengipikiran dan jiwa anak. Oleh karena itu, pendidikan dasar agama pada anak sangatdiperlukan dalam kehidupan si anak. Berhasil atau tidak berhasilnya anak, kembali lagipada peran keluarga dalam memberikan pendidikan agama dan pada diri anak sendiri.
Bahasan ini akan fokus pada bahaya kenakalan remaja pada penyalah gunaan narkoba dan sex bebas yang perkembangannya semakin mengkhawatirkan

2.2 Pengertian Narkotika
 Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun 2009). Narkotika digolongkan menjadi tiga golongan sebagaimana tertuang dalam lampiran 1 undang-undang tersebut. Yang termasuk jenis narkotika adalah:
Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.

· Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku, Santoso (2000).
Menurut Syamsu (2014) Berdasarkan efek yang ditimbulkan terhadap pemakainya, narkoba dikelompokkan sebagai berikut:
Ø   Halusinogen, yaitu efek dari narkoba bisa mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata bila dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu. Contohnya kokain & LSD.
Ø   Stimulan, yaitu efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak lebih cepat dari biasanya sehingga mengakibatkan penggunanya lebih bertenaga serta cenderung membuatnya lebih senang dan gembira untuk sementara waktu.
Ø   Depresan, yaitu efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan tertidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw.
Ø   Adiktif, yaitu efek dari narkoba yang menimbulkan kecanduan. Seseorang yang sudah mengonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif, karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak. Contohnya: ganja, heroin, dan putaw.
Ø   Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya mengakibatkan kematian.

2.2.1 Jenis Narkotika
Adapun jenisnya yaitu:
Ø  Heroin atau diamorfin (INN) adalah sejenis opioid alkaloid. Heroin adalah derivatif 3.6-diasetil dari morfin (karena itulah namanya adalah diasetilmorfin) dan disintesiskan darinya melalui asetilasi. Bentuk kristal putihnya umumnya adalah garam hidroklorida, diamorfin hidroklorida. Heroin dapat menyebabkan kecanduan.
Ø  Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab). Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di Amerika Serikat. Hal ini biasanya dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas. Selain itu ganja dan opium juga didengungkan sebagai simbol perlawanan terhadap arus globalisme yang dipaksakan negara kapitalis terhadap negara berkembang. Di India, sebagian Sadhu yang menyembah dewa Shiva menggunakan produk derivatif ganja untuk melakukan ritual penyembahan dengan cara menghisap Hashish melalui pipa Chilam/Chillum, dan dengan meminum Bhang. 
2.3 Penyakit karena sex bebas
2.3.1 Sifilis
Sifilis atau raja singa adalah penyakit seksual yang disebabkan oleh infeksibakteri Treponema pallidum. Gejala awal sifilisadalah munculnya lesi atau luka pada alat kelamin atau pada mulut. Luka ini mungkin tidak terasa sakit, tapi sangat mudah untuk menularkan infeksi. Luka atau lesi ini akan bertahan antara 1-2.5 bulan.
Jika sifilis tidak ditangani, infeksi ini akan berlanjut ke tahap yang berikutnya.Pada tahap berikutnya, ruam akan berlanjut dan gejala yang mirip gejala flu seperti demam, nyeri pada persendian, dan sakit kepala akan muncul. Kerontokan rambut hingga pitak juga bisa dialami penderita.
Jika dibiarkan, sifilis bisa menyebabkan kelumpuhan, kebutaan, demensia,  impotensi, masalah pendengaran dan bahkan kematian. Untuk memastikan diagnosis sifilis, tes darah biasa bisa dilakukan. Terkadang gejala yang muncul sulit dikenali sebagai penyakit sifilis, maka segera lakukan tes darah jika mencurigai diri berisiko terkena sifilis.
Antibiotik seperti suntikan penisilin digunakan untuk mengobati sifilis. Jika sifilis diobati dengan benar, tahapan sifilis yang lebih parah bisa dicegah. Hindari hubungan seksual sebelum memastikan infeksi sifilis benar-benar hilang. Pastikan juga untuk memeriksakan kesehatan pasangan Anda saat ini atau orang yang pernah berhubungan seksual dengan Anda jika Anda terdiagnosis sifilis.



2.3.2 Gonore atau kencing nanah
Gonore atau kencing nanah adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Beberapa penderita penyakit ini tidak menunjukkan gejala apa pun sehingga bisa tidak diketahui sama sekali.
-       Gejala gonore pada pria:
Pada ujung peniskeluar kotoran berwarna putih, kuning, atau hijauRasa sakit atau sensasi terbakar saat buang air kecil, sering buang air kecil, rasa sakit di sekitar testikel
-       Gejala gonore pada wanita:
Cairan vagina yang encer dan berwarna kuning atau hijau, sering buang air kecilSensasi terbakar atau sakit saat buang air kecil, rasa sakit pada perut bagian bawahpada saat berhubungan seks atau setelahnya. Pendarahan pada saat berhubunganseks atau setelahnya, atau pendarahan berlebihan ketika mengalami menstruasi. Siklus menstruasiyang terganggu, gatal di sekitar kelamin, demam, dan kelelahan.
Infeksi gonore juga bisa berdampak pada bagian rektum, tenggorokan, atau mata. Diagnosis untuk memastikan apakah Anda terinfeksi gonore adalah dengan melakukan tes urin. Selain itu, pengambilan sampel cairan dari bagian yangterinfeksi juga bisa dilakukan.Sama seperti sifilis, infeksi gonore atau kencing nanah bisa dengan mudah diobati dengan antibiotik. Sangat penting untuk minum obat antibiotik sesuai dosis dan jangka waktu yang dianjurkan agar infeksi benar-benar lenyap. Jika tidak ditangani dengan baik, gonore atau kencing nanah bisa menyebabkan kemandulan.
2.3.3 Chlamydia (klamidia)
Chlamydia atau klamidia adalah jenis penyakit seksual umum yang disebabkan oleh bakteri Klamidia trachomatis. Beberapa orang tidak merasakan gejala sama sekali, jadi penularan bisa terjadi tanpa disadari oleh orang yang sudah terinfeksi.
-       Gejala klamidia pada wanita:
Cairan vagina tidak normal dan mengeluarkan bau yang tidak biasa, sensasi terbakar atau sakit saat buang air kecil, menstruasi yang sakit, sakit saat melakukan hubungan seksual, rasa gatal atau sensasi terbakar di sekitar vagina
-       Gejala klamidia pada pria:
Pada ujung penis keluar kotoran berwarna jernih atau putih, sakit pada saat buang air kecil, rasa gatal atau panas sekitar lubang penis, rasa sakit danpembengkakan di sekitar testikel.
Infeksi klamidia juga bisa menyerang rektum, tenggorokan, atau mata. Untuk mendiagnosis klamidia bisa dengan cara tes urin atau pengambilan sampel cairan dari alat kelamin.
Pengobatan infeksi ini adalah dengan cara mengonsumsi antibiotik. Pastikan untuk menghabiskan obat yang sudah diresepkan oleh dokter, meski kondisi terasa sudah membaik. Lakukan tes urin atau sampel cairan alat kelamin sekali lagi setelah pengobatan selesai untuk memastikan infeksi benar-benar telah sembuh.
Jika tidak dirawat pada wanita, klamidia bisa menyebabkan kemandulan dan juga kelahiran prematur. Infeksi ini juga bisa ditularkan saat melahirkan. Bayi bisa mengalami infeksi mata dan bahkan kebutaan. Sedangkan pada pria, klamidia bisa menyebabkan peradangan pada saluran kencing, infeksi pada kandung kemih dan epididymitis, serta infeksi pada rektum.
2.3.4 Herpes Genital
Herpes Genital adalah penyakit seksual yang disebabkan oleh virus herpes simpleks atau sering disebut HSV. Gejala herpes genital akan muncul beberapa hari setelah terinfeksi HSV. Luka melepuh berwarna kemerahan serta rasa sakit pada wilayah genital menjadi gejala herpes awal yang muncul. Mungkin akan terasa gatal atau sakit saat membuang air kecil.
Virus ini dapat bersifat dorman atau tidak aktif dan bersembunyi di dalam tubuh tanpa menyebabkan gejala. Tapi ketika virus ini kembali aktif, luka akan muncul kembali. Tapi luka yang terjadi biasanya lebih kecil dan tidak terlalu sakit karena tubuh telah menghasilkan antibodi terhadap virus ini setelah pertama kali terinfeksi. Antibodi yang sudah ada akan melawan kemunculan kembali virus ini.
Diagnosis herpes genital bisa dilakukan dengan pengambilan sampel cairan dari luka yang muncul atau dengan melakukan tes darah. Hingga kini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan herpes genital. Tapi gejala yang terjadi bisa dikendalikan dengan obat-obatan antivirus.
2.3.5 Kutil Kelamin
Kutil kelamin atau kutil genital adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus yang dikenal sebagai human papillomavirus (HPV). Kutil kelamin adalah kutil yang muncul di sekitar alat kelamin atau di area dubur. Kutil ini mungkin tidak menimbulkan rasa sakit, tapi biasanya akan muncul rasa gatal-gatal, memerah dan bahkan bisa berdarah.
Kutil akan muncul sekitar satu hingga tiga bulan setelah terjadinya infeksi HPV. Tapi ada sebagian orang yang sudah terinfeksi, tapi tidak pernah mengalami kemunculan kutil. Kutil dapat muncul pada mulut atau tenggorokan orang yang melakukan seks oral. Jadi kutil tidak hanya muncul di area genital atau dubur saja.
Penyebaran virus ini tidak hanya melalui hubungan seksual. HPV bisa menyebar melalui kontak langsung dari kulit ke kulit. Untuk memastikan diagnosis apakah terdapat kutil kelamin, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada bagian yang terinfeksi. Selain itu bisa dilakukan tes khusus untuk mendiagnosis HPV.
Tidak ada pengobatan atau penanganan yang bisa melenyapkan virus HPV dari tubuh sepenuhnya. Kutil yang muncul di area kelamin atau dubur bisa ditangani dengan prosedur pembekuan, terapi laser, atau memakai krim. Operasi juga bisa dilakukan untuk mengangkat kutil yang besar.
Orang yang terinfeksi virus HPV lebih berisiko terkena kanker servik, kanker penis, dan juga kanker rektum. Meski tidak semua jenis virus HPV berkaitan dengan kanker, disarankan untuk melakukan pemeriksaan sel kanker melalui secara teratur jika terinfeksi HPV.
2.3.6 HIV (Human Immunodeficiency Virus
HIV atau human immunodeficiency virus adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus ini dapat tertular melalui hubungan seks yang tidak aman, berbagi alat suntik atau pun jarum, dari ibu kepada bayinya, maupun melalui transfusi darah.
Sistem kekebalan tubuh akan melemah dan tidak mampu melawan infeksi maupun penyakit akibat virus ini. Hingga kini, belum ada obat untuk sepenuhnya melenyapkan HIV dari tubuh. Pengobatan HIV umumnya dilakukan untuk memperpanjang usia dan meredakan gejala yang muncul akibat HIV.
HIV tidak memiliki gejala yang jelas. Gejala awal yang terjadi adalah gejala flu ringan disertai demam, sakit tenggorokan, maupun ruam. Seiring virus HIV menyerang sistem kekebalan tubuh, tubuh penderita akan makin rentan terhadap berbagai infeksi.
Jika merasa berisiko terinfeksi virus HIV, satu-satunya cara untuk mengetahui diagnosisnya adalah dengan melakukan tes HIV beserta konselingnya. Tes HIV bisa dilakukan di klinik Voluntary Counseling and Testing atau VCT (KTS= Konseling dan Tes HIV Sukarela).
2.3.7 Kudis atau scabies
Kudis adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei. Tungau yang sulit terlihat oleh mata ini menggali dan hidup di dalam kulit. Parasit ini bisa ditularkan melalui kontak tubuh secara langsung, melalui baju, peralatan tidur, atau handuk yang terinfeksi.
Gejala utama dari kudis adalah munculnya rasa gatal yang hebat terutama pada malam hari. Rasa gatal ini sering kali muncul di bagian jari, pergelangan tangan, kaki, tubuh, atau bisa juga di area kelamin. Terkadang kudis juga bisa mengakibatkan munculnya ruam.
Kondisi ini bisa ditangani dengan memakai krim atau sampo khusus. Setelah pengobatan, terkadang rasa gatal masih tetap ada selama beberapa lama.
2.3.8 Kutu pada rambut kemaluan
Kutu pada rambut kemaluan adalah serangga parasit kecil yang hidup di antara rambut tubuh yang kasar, seperti rambut kemaluan. Kutu ini bisa juga hidup dibulu ketiak, rambut tubuh, jenggot,alis,dan bulu mata. Kutu ini hanya memangsa darah manusia. Kutu ini hanya bisa merangkak dari rambut ke rambut, tidak bisa melompat dari satu orang ke orang lainnya.
Gejala utama yang terjadi adalah rasa gatal pada bagian yang terinfeksi dan terjadinya peradangan atau iritasi akibat garukan penderita. Jika merasakan gejala ini, Anda bisa lihat secara langsung apakah ada kutu pada rambut kemaluan atau pun rambut lain yang terasa gatal. Kutu ini bisa diatasi dengan memakai krim atau sampo khusus. Anda tidak perlu mencukur rambut pada kemaluan atau rambut tubuh yang terinfeksi.
2.3.9 Trikomoniasis
Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit bersel satu bernama Trichomonas vaginalis. Kondisi ini mudah sekali ditularkan melalui hubungan seksual. Kebanyakan penderita pria tidak menyadari infeksi ini karena tidak mengalami gejala apa pun sampai ketika pasangan wanitanya terinfeksi dan mengalami gejala.
-       Gejala yang terjadi pada pria:
1.      Iritasi di dalam penis
2.      Sensasi rasa terbakar sesaat setelah buang air kecil atau ejakulasi
3.      Cairan penis berwarna keputihan
4.      Inflamasi pada kulup
-       Gejala yang terjadi pada wanita adalah:
1.      Kotoran vagina encer atau berbuih warna kuning dengan bau tidak sedap
2.      Rasa sakit dan gatal-gatal di sekitar vagina
3.      Tidak nyaman saat melakukan hubungan seksual
4.      Sakit saat buang air kecil
Untuk mendiagnosis trikomoniasis bisa dilakukan dengan pemeriksaan fisik, tes urin, dan pengambilan sampel cairan. Parasit ini lebih sulit dideteksi pada pria dibandingkan pada wanita. Antibiotik bisa digunakan untuk mengobati trikomoniasis.

2.4 Kearifan Lokal (local wisdom)
Secara umum kearifan lokal (local wisdom) adalah gagasan-gagasan setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya (wisdom). Dalam disiplin antropologi dikenal istilah local genius (Hariyanto, 2012).
Kearifan lokal adalah alternatif pengembangan karakter diri siswa tanpa meninggalkan identitas “ke-daerahannya”. Kearifan lokal yang menjadi urat nadi pergaulan di daerah akan menjadi lebih cepat terserap oleh diri siswa untuk berpikir, bertindak dan bersikap sesuai tuntunan adat dan kebudayaan setempat. Dalam banyak seminar dan loka karya yang diseenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat diberikan berbagai alternatif pendidikan karakter yang malah mengimpor dari luar sehingga kurang menyentuh aspek kejiwaan siswa yang berada pada wilayah yang ditargetkan, sebagai contoh the six pillar of character dari Josephson Institute. Karakter-karakter tersebut kurang bisa mengilmahami siswa karena bedanya budaya dan karakter setempat, maka dengan penerapan kearifan lokal merupakan jawaban atas banyak pertanyaan tentang bagaimana mengatasi perilaku siswa yang menyimpang
2.4.1 Kearifan lokal Madura
Madura adalah nama pulau yang terletak di sebelah timur laut Jawa Timur. Pulau Madura besarnya kurang lebih 5.168 km2 (lebih kecil daripada pulau Bali), dengan penduduk hampir 4 juta jiwa. (id.wikipedia.org). pulau Madura dibagi menjadi 4 kabupaten yang memanjang dari timur kebarat, yaitu kabupaten sumenep, kabupaten pamekasan, kabupaten sampang dan kabupaten bangkalan. Masyarakat dipulau Madura sangat memegang kokoh ajaran keagamaan yang didapatkan secara turun temurun salah satu ungkapan masyarakat Madura adalah ungkapan “abantal syahadat asapo’ iman (berbantal syahadat, berselimut iman)”. Suatu ungkapan yang menyiratkan pentingnya menjadikan agama sebagai sandaran hidup. Sehingga dengan adanya sandaran agama yang kuat akan membawa pelakunya pada tindakan yang bermoral dan memiliki jiwa yang santun terhindar dari pergaulan bebas seperti sex bebas dan minum-minuman keras.
Ada juga ajaran kearifan yang menganjurkan untuk selalu instropeksi dengan melihat pada diri sendiri daripada mencari cari kesalahan orang lain. “Jaga pagarra dibi’ja’ parlo ajaga pagarra oreng laen (jaga pagar sendiri, jangan menjaga pagar orang lain).” Kalau dalam masyarakat Jawa dikenal ungkapan rukun agawe sentosa crah agawe bubrah, maka dalam masyarakat Madura mempunyai ungkapan kebajikan Rampa’ naong beringin Korong. Makna keduanya hampir senada, penekanan terhadap harmonisasi kehidupan, solidaritas, dan gotong royong. Dengan mengembangkan sifat dan sikap ini dapat diyakini tidak akan ada lagi tawuran antar pelajar.
Sifat Kedermawanan juga nampak dari ungkapan mon sogi pasoga’ (pihak yang kaya harus menjadi penyangga yang lemah). Selain itu ada kearifan lokal yang unik begitu membacanya ja’ metta’ buri’ etengnga lorong (jangan memperlihatkan (maaf) bokong di jalan raya). Artinya Masyarakat Madura begitu kuat menjaga rahasia keluarga.
Sedangkan dalam konsep menghormati yang lebih tua termasuk guru, masyarakat Madura memiliki ungkapan bhebak bhebuk guru ratoh (bapak ibu guru ratoh), artinya ajaran para orang tua di Madura kepada anak-anak mereka untuk memuliakan dan menghormati orang tua, guru dan pemimpin. Jika ini diimplementasikan dengan sungguh-sungguh, maka tidak akan ada lagi berita tentang siswa yang melawan terhadap guru atau melaporkan guru pada polisi karena tindakan guru yang menegakkan disiplin disekolah. Masyarakat Madura begitu menjunjung tingi adat kesopanan, sehingga petuah yang sering diberikan pada anak-anak meraka adalah harus selalu membungkukkan badan saat melintas didepan orang yang lebih tua atau guru-guru, juga ada hukuman sosial bagi masyarakat yang ketika melintas didepan rumah orang lain tanpa menyapa atau memungkukkan badan ketika melintas didepan orang yang lebih tua dengan cap sebagai orang songong (sombong).
Disamping itu, masyarakat Madura dikenal sebagai masyarakat yang pemberani dalam mempertahankan harga diri mereka, bahkan mereka tidak segan-segan untuk melakukan carok (duel satu-satu) untuk mempertahankan harga diri mereka, hal ini tidak merasa heran terjadi karena dalam masyarakat Madura dikenal semboyan bunghu’ poteah tolang atembheng pote matah (lebih baik putih tulang dari pada putih mata), atau secara implisit semboyan itu bermakna, lebih baik putihnya tulang terlihat atau terluka daripada putih mata atau tidak tahu malu/dipermalukan. Namun disisi lain nilai persaudaraan masyarakat Madura juga sudah teruji, masyarakat Madura sangat senang menghormati tamu dan mudah mengikat persaudaraan dengan orang lain, hal ini bersesuaian dengan semboyan masyarakat Madura settong lemmes nyander kabbhi settong kuat jegheh kabbi (jika satu lemah maka semua akan lemah/kalah, namun jika kuat maka semua akan kuat/menang).
Jika kearifan-kearifan tersebut dikembangkan dan dikenalkan sejak dini pada anak-anak kita, niscaya nilai luhur bangsa tidak akan luntur, adat ketimuran yang menjadi kebanggaan kita akan tetap terjaga tanpa adanya distorsi kebudayaan yang membawa efek negatif pada perilaku bangsa. Menjadi tugas pendidik untuk mengimplmentasikan nilai-nilai luhur budaya disetiap pembelajaran yang dilakukan disekolah dengan cara pemberian contoh dan penanaman secara terus menerus, karena sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa pendidikan karakter bukanlah pembelajaran yang bersifat mastery yang dapat diajarkan, namun dengan cara integrasi disetiap pembelajaran yang dilaksanakan disekolah

BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1    Tempat dan Waktu
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di ….., Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember. Kegiatan ini dilaksanakan sehari, pada hari Sabtu, 7 Januari 2017. Rincian pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2. Rincian Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Waktu
Penyuluhan
Pembukaan
08.30 – 08.45
Presentasi materi penyuluhan tentang kenakalan remaja dan cara menanganinya dengan kearifan lokal
09.45 – 10.30
Diskusi
Audiens mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang belum dimengerti
10.30 – 12.00
Wawancara
Mewawancarai beberapa audiens
12.00 – 13.00
Penutup
Menutup kegiatan penyuluhan
13.00 – 13.15
Secara umum pelaksanaan pengabdian masyarakat sesuai tabel di bawah ini:
Tabel 3. Pelaksanaan Keseluruhan
No
Kegiatan
Bulan ke- i
1
2
3
1
Persiapan
x


2
Penyuluhan

x

3
Penyusunan laporan

  x
  
4
Publikasi


   x






3.2    Materi
Materi yang disampaikan dengan cara memberikan wawasan tentang dampak dan bahanya pergaulan bebas pada kenakalan remaja
3.3    Khalayak Sasaran
Sasaran kagiatan ini adalah siswa SMP Islam yang membutuhkan pengetahuan khusus tentang pergaulan bebas.

3.4    Metode Penyampaian
Untuk melaksanakan kegiatan tersebut digunakan dua metode yaitu:
a.       Metode ceramah
Dalam metode ini, dijelaskan tentang kegunaan media power point.
b.      Metode tanya jawab
Metode ini sangat penting bagi peserta yang mengikuti penyuluhan, baik disaat menerima penjelasan atau sesudah penjelasan dilakukan. Dengan menggunakan metode ini, siswa mempunyai kesempatan untuk menggali pengetahuan sebanyak-banyaknya penyalahgunaan narkoba dan pergaulan bebas
3.5    Teknik Pengumpulan Data
a.       Observasi
§  Hal ini berguna untuk memahami konteks data dalam keseluruhan, jadi akan dapat pandangan secara menyeluruh.
§  Dengan observasi dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya.
b.      Wawancara
Hal ini berguna untuk mendapatkan informasi-informasi lebih lanjut dari peserta penyuluhan yang tidak terungkap dari observasi.
3.6    Evaluasi
Evaluasi dilakukan selama proses dan akhir penyuluhan. Yang dilakukan adalah mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat selama proses penyuluhan berlangsung, serta memberikan solusi permasalahan yang telah didiskusikan oleh peserta penyuluhan.


BAB IV
HASIL KEGIATAN dan PEMBAHASAN


4.1 Hasil Kegiatan
Hasil penyuluhan ini berupa data deskriptif yaitu data yang menggambarkan objek atau subjek sesuai dengan apa adanya. Dalam hal ini objek atau subjek yang dimaksud adalah guru-guru SMP pada saat mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir. Berikut Berdasarkan observasi dan wawancara yang telah dilakukan, maka didapat hasil sebagai berikut:
a.    Hasil Observasi
1)        Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman guru-guru dalam memberikan pembelajaran yang interaktif pada siswa dan siswinya, sehingga pembelajaran di kelas lebih menyenangkan. Hal ini perlu ditindaklanjuti dengan wawancara.
2)        Sebagian besar peserta dalam mengikuti acara penyuluhan sangat antusias. Hal ini dibuktikan dengan respon peserta pada saat acara berlangsung. Banyak peserta yang bertanya dan mengomentari yang telah dijelaskan.
b.    Hasil Wawancara
1)        Sebagian besar guru-guru yang mengikuti penyuluhan mengaku sangat puas terhadap serangkaian kegiatan yang telah dilakukan, dikarenakan kegiatan yang dilakukan sangat bermanfaat.
2)        Setelah mengikuti keseluruhan kegiatan penyuluhan, peserta banyak memperoleh informasi terkait dengan cara mengajar yang interaktif dan tidak membosankan.
4
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil kegiatan sebagaimana telah dikemukakan pada bab IV, dapat disimpulkan bahwa penyebaran narkotika, pemakaian obat bius, minuman keras, penjambret yang dilakukan oleh anak-anak yang berusia belasan tahun, meningkatnya kasus-kasus kehamilan dikalangan remaja putri, penyakit HIV/AIDS akibat sex bebas dan lain sebagainya. Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa.Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun.
5.2 Saran
Saran yang dapat diajukan berkaitan dengan kegiatan Pengabdian kepada masyarakat mengenai kenakalan remaja adalah sebaiknya kalangan remaja sekarang harus dibina diluar dan didalam supaya tidak terjerumus ke dalam NARKOBA dan Seks Bebas dan yang paling berperan penting disini ialah Orang Tua. Manakala orang tua tidak peduli dengan pergaulan anak-anaknya, maka sudah dipastikan anak tersebut akan terjerumus kedalam NARKOBA atau Seks Bebas dan apabila sudah terjerumus akan sangat berbahaya, Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian.

DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, Putri Eka dan Indarwati. 2012. Gambaran Pengetahuan dan Upaya Pencegahan Terhadap Penyalahgunaan Narkoba pada remaja. Jurnal Gaster Volume 9.
Lestari Heny dan Sugiharti. 2007. Perilaku Beresiko pada remaja menurut Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia. Jurnal Kesehatan Reproduksi Volume 1
Syamsu, Ferri. 2014. Faktor Penyebab Dan Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika Pada Remaja Oleh Sat Res Narkoba Polresta Padang. Padang: Universitas Tamansiswa. Fakultas Ilmu Hukum
Santoso, Topo. 2000. Penyalahgunaan Narkoba Di Kalangan Remaja : Suatu Perspektif.Jurnal Kriminologi Indonesia Vol. 1 No. I September 2000 : 37 – 45
Heriyanti, A, 2003. Karakteristik Penyalahgunaan Narkotika, Psikitropika Dan Zat Adiktif (Napza) Di Pusat Pendidikan Anti Narkoba Sibolangit Center Tahun 2001-2003. Skripsi, FKM Universitas Sumatera Utara, Medan.

Kartono, K,2006. Kenakalan Remaja. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
.
Padmohoedojo, Paulina G. 2003. Pencegahan Penyalahgunaan NARKOBA. Jakarta : Yayasan Research Consultant Indonesia
Prastika, Made Mangku, dkk. 2008. Pencegahan Penyalahgunaan NARKOBA Sejak Usia Dini. Jakarta : Badan Narkotika Nasional

Pusponegoro, Hardiono. 2001. Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika dan Obat Terlarang.
Jurnal Kedokteran Anak Volume 3. http://idiai.or.id
Efendy. 2011. “Aplikasi Pembelajaran IPA dalam Pembentukan Karakter Siswa”. Makalah diajikan pada Seminar Nasional Sains 2011. Surabaya

Josephson Institute. Tanpa tahun. The Six Pillar of Charcter. Diakses pada tanggal 15 November 2011 melalui http://josephsoninstitute.org/sixpillars.html

Koesuma A,D.A. 2007. Pendidikan Karakter. Jakarta: Grasindo

Mei Fita Asri Untari, Teguh Supriyabto, Hari Bhakti Mardikantoro. 2012. “Pengembangan Cerita Anak Berwawasan Budi Pekerti Bagi Pendidikan Karakter”. Journal of Primary Educational. Vol 1 No. 1 pp. 1 – 5

Miftakhul Jannah, Sugianto, Sarwi. 2012. “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Nilai Karakter Melalui Inkuiri Terbimbing Materi Cahaya Pada Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama”. Journal of Innovative Science Education. Vol. 1 No. 1 pp. 54 – 60

Mulyana, R. 2004.  Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung. Alfbeta

Puskur. 2010. Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa. Jakarta. Kemdiknas.

Ratna Megawangi dan William, T Russel. Tanpa tahun. Kecerdasan Plus Karakter. Diakses melalui http://ihf.org.tripod.com/pustaka/ kecerdasanpluskarakter.html

Wadsworth, BJ. 1984. Piaget’s Theory of Cognitive and Affective Development. USA: Longman Inc.



Yayasan pendidikan pondo pesantren syekh abdul qodir jailani ma