Kamis, 23 September 2010

miskonsepsi dalam ilmu biologi

Miskonsepsi Biologi dalam Pembelajaran Kita


miskonsepsi adalah salah hatu kendala bagi kita semua untuk dapat mendapatkan pemecahan masalahnya,banyaknya penerbit yang juga ikut menyumbang terjadi miskonsepsi semakin membuat fenomena ini semakin sulit untuk di atasi, melalui tulisan ini, penulis ingin berbagi sedikit tentang kesalahan-keslahan konsep yang selama ini kita alami bersama

1. Perbedaan DNA dan RNA
Sering kali disampaikan salah satu perbedaan DNA dan RNA adalah bahwa DNA terletak di dalam inti sel (nukleus) sedangkan RNA terdapat di luar inti sel.
koreksi:DNA tidak hanya terdapat di dalam nukleus saja tetapi juga bisa berada di luar nukleus. Mitokondria dan kloroplas adalah organel yang berada di luar nukleus, keduanya mempunyai DNA. Oleh karena itu DNA dapat berada di luar nukleus. Sementara RNA tidak hanya dijumpai di luar inti sel saja. Tentu kita masih ingat bahwa pada saat transkripsi RNA dari DNA sebelum meninggalkan inti sel RNA masih berada di dalam inti sel.
2. Transkripsi adalah pembentukan RNAdutaTranskripsi sering hanya dimaksudkan untuk membahas pembentukan RNA duta atau mRNA saja, terutama jika sedang mendiskusikan proses sintesis protein.
koreksi:
Proses transkripsi tidak hanya dimaksudkan untuk pembentukan RNA duta atau mRNA saja. Kita tahu bahwa bermacam-macam RNA seperti mRNA, tRNA, rRNA, sRNA dan sebagainya. Semua macam RNA tersebut dibentuk atau dihasilkan melalui proses transkripsi.
3. Hukum Mendel I adalah Hukum Persilangan Monohibrid dan Hukum Mendel II adalah Hukum Persilangan Dihibrid
Konsep yang mengajarkan tentang Hukum Mendel I sering kali diterjemahkan dengan potong kompas yaitu mengarah pada persilangan monohibrid. Demikian pula Hukum Mendel II sering kali dimaksudkan untuk membidik persilangan dihibrid.
Koreksi:Hukum Mendel IHukum Mendel I lebih sering dikenal dengan Hukum segregasi bebas, yaitu memisahnya gen-gen sealela secara bebas pada saat meiosis pembentukan sel gamet. Memang fenomena ini mudah diamati pada persilangan monohibrid, akan tetapi bukan berarti Hukum ini hanya terjadi pada persilangan monohibrid saja.Hukum Mendel II
Hukum Mendel II sering dikenal dengan hukum asortasi bebas yaitu terjadinya penggabungan gen-gen yang tidak sealela sehingga melengkapi informasi genetik dalam sebuah sel gamet. Sebagai contoh misalnya ada individu dengan genotip MmNn pada saat pembentukan gamet akan menghasilkan informasi genetik separoh dari semua informasi genetik individu tersebut sehingga gen M dapat mengelompok dengan N ataupun n menjadi MN atau Mn. Demikian pula gen m secara bebas akan mengelompok dengan N atau n menjadi mN atau mn. Adanya pengelompokan gen yang tidak sealela ini hanya mungkin terjadi pada persilangan yang memperhatikan minimal dua sifat beda (dihibrid), bukan berarti hukum Mendel II adalah hukum persilangan dihibrid. Pada persilangan yang memperhatikan lebih banyak sifat beda seperti trihibrid, tetrahibrid dst juga terjadi demikian.
4. Pengertian Organ
Masih saja ada yang mendefinisikan organ dengan tidak tepat. Definisi yang seing keliru tentang organ adalah bahwa organ adalah kumpulan dari jaringan yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama.
koreksi:Jika organ merupakan kumpulan dari jaringan yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama maka justru fungsi organ tidak akan efektif. Organisasi pada tingkat organ akan dapat menjalankan fungsinya dengan baik jika terdiri dari banyak jaringan yang berbeda. Sebagai conoth misalnya organ mata, padanya dapat kita jumpai adanya jaringan neuroepitelium, jaringan saraf, jaringan darah, jaringan ikat.
5. Osmosis dan Difusi
Pemahaman konsep osmosis sering kali keliru terutama jika pengertiannya dikaitkan dengan difusi. Osmosis sering disalah artikan yaitu dianggap kebalikan dari proses difusi.
koreksi:Difusi adalah pergerakan atau perpindahan molekul terlarut dari konsentrasi larutan tinggi (hipertonis) menuju konsentrasi rendah (hipotonis) baik melalui atau tanpa melalui membran. Osmosis adalah pergerakan atau perpindahan molekul pelarut (air) dari konsentrasi rendah (hipotonis) menuju konsentrasi tinggi (hipotonis). Ingat yang bergerak adalah molekul pelarutnya yang bertujuan untuk meniadakan gradien konsentrasi seperti halnya yang terjadi pada difusi juga bertjuan untuk meniadakan gradien konsentrasi. Dengan kata lain kondisi akhir proses difusi maupun osmosis adalah sama-sama menuju keadaan isotonis. Dengan demikian tidak ada yang dapat dipertentangkan antara difusi dengan osmosis.
6. Tunas vs kecambah
Sering kali kita dikacaukan dengan pemahaman yang salah tentang kecambah dan tunas. Contoh yang sering keliru itu misalnya lambang atau simbol pramuka adalah tunas kelapa.
koreksi:
Tunas adalah calon individu baru yang muncul sebagai alat reproduksi vegetatif. Tunas muncul dari batang tepatnya pada daerah nodus (buku). Misalnya tunas pada tebu (Saccharum sp). Kalaupun ada tunas yang munculnya tidak pada batang maka itu termasuk pengecualian dan disebut dengan tunas adventif. Misalnya pada cocor bebek (tunas pada daun), sukun (tunas pada akar), dan sebagainya.
Jika diperhatikan kasus seperti simbol pramuka yang terkenal dengan sebutan tunas kelapa mungkin kita baru sadar. Bahwa calon individu baru itu bukan merupakan alat perkembangbiakan vegetatif yang muncul dari batang, melainkan alat reproduksi dari biji (reproduksi generatif). Kondisi seperti ini lazim disebut dengan kecambah. Dengan demikian, jika mau konsekuen mestinya kita menyebutnya sebagai kecambah kelapa. Tapi lucu kali ya...? Yah.... soalnya kita sudah kadung terbiasa dengan hal yang salah sehingga kalau yang benar ditunjukkan menjadi terasa aneh, ganjil, lucu, dan menggelikan. Itulah makanya harus hati-hati dalam menggunakan istilah-istilah dalam biologi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar